Banjar - Warga Desa Pemakuan Laut di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dihebohkan dengan penemuan jenazah di dalam sebuah kontainer plastik. Kotak plastik tersebut dititipkan oleh orang tak dikenal di Musala Al-Musyarafah, Minggu dini hari, 10 Juni 2018.
Musala Al-Musyarafah sendiri terletak di tepi Jalan Gubernur Syarkawi atau Jalan Tembus Kilometer 17. Siapa pun kerap singgah untuk salat atau hanya istirahat. Hal ini membuat warga mengira korban dan pelaku bukan warga setempat.
Sebelum penemuan jenazah, M Said yang merupakan salah seorang saksi mata, sempat melihat kedatangan seorang pria dengan sepeda motor Yamaha Jupiter butut. Pria itu membawa kotak tersebut di belakang jok motor.
Saat itu, Said bersama beberapa rekannya bersantai di teras musala setelah tadarusan berjemaah. Yang lebih dramatis lagi, Said dan jemaah bahkan membantu pengendara tersebut menurunkan kotak itu dari motornya.
"Kelihatannya berat, ternyata memang berat," ucap Said, dikutip Radar Banjarmasin (Jawa Pos Grup), Senin (11/6/2018).
Baca Juga
Advertisement
Ia bersama dua rekannya mengangkat boks itu ke teras musala bersama pelaku yang mengenakan helm tertutup. Menurut Said, pelaku cukup ramah.
Dia izin menitipkan boks plastik tersebut di musala sebentar, karena hendak kembali ke rumah mengambil telepon genggam. Bila kesiangan, dia meminta kontainer plastik itu dimasukkan saja ke dalam musala.
"Semua permintaan pelaku kami turuti. Alasan pelaku, boks itu berisi pakaian yang akan dijual, sehingga harus dijagakan," ucap Said.
"Kami tidak terlalu tertarik membuka milik orang," timpal Pambakal Pemakuan Laut Safwan kepada Radar Banjarmasin.
Apalagi, musala di kampungnya memang banyak mendapat hadiah atau paket bantuan di bulan Ramadan ini. Paket sembako sering diterima dari orang tidak dikenal.
"Makanya, pemuda di desa dini hari tadi mau membantu mengangkat turun dari motor. Sedikit pun tidak curiga," tuturnya.
Namun, lama-kelamaan, warga menjadi tidak sabar. Setelah salat Subuh, beberapa anggota jemaah mulai bertanya-tanya. Ada keinginan kuat sebagian jemaah membuka kotak plastik jumbo tersebut. Mereka heran karena sampai salat Subuh, lelaki tadi masih belum juga kembali.
Begitu dibuka, beberapa warga langsung terpekik. Pertama yang terlihat adalah tangan. Setelah dibuka semua, diketahui isi kotak itu adalah jenazah seorang perempuan berkulit putih.
Dia tidak mengenakan pakaian, selain selembar celana panjang. Jenazah ditemukan dalam keadaan mengerikan. Tubuhnya dilipat agar bisa muat dalam kontainer plastik.
Jenazah itu diikat menggunakan tali rafia, dibungkus dalam plastik hitam besar yang dilapisi lembaran karung beras.
"Kami langsung lapor polisi, mayat dibawa ke RS Ulin menggunakan mobil BPK Sekeluarga," katanya.
Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penitip Kontainer Plastik Ternyata Suami Korban
Sementara itu, petugas kamar jenazah RSUD Ulin Banjarmasin mengatakan, jasad korban berambut sebahu itu tiba pada Minggu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Dia menepis kabar bahwa jenazah tersebut terpotong-potong agar bisa dimuat dalam kotak.
"Bukan korban mutilasi, semua organ tubuhnya masih utuh, tapi ada lebam saja di pergelangan sebelah kiri," jelas petugas kamar jenazah RSUD Ulin itu.
Beberapa jam setelah tiba di RSUD Ulin, beberapa orang datang untuk mengidentifikasi jasad tersebut. Setelah diperlihatkan jenazah, akhirnya teridentifikasi identitas wanita misterius itu.
Perempuan tersebut bernama Linda Wati, warga Anjir Serapat KM 14, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas. Dia sehari-hari bekerja di perusahaan plywood di PT Tanjung Selatan, di Desa Beringin Kecamatan Alalak, Barito Kuala.
"Iya ini betul itu adik aku, teganya kenapa adik aku dibunuh. Kenapa jadi dia bisa ke Desa Pemakuan itu," ucap Baimunah (44), kakak korban yang datang bersama putrinya.
Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan bekerja keras mengungkap kasus menyentak nalar ini. Pelaku sendiri akhirnya ditangkap di sebuah rumah sewaan remang nan tersembunyi di kawasan Sultan Adam, Banjarmasin, Minggu malam tadi.
Penangkapan dipimpin langsung oleh Direktur Kriminal Umum Polda Kalsel, AKBP Sofyan Hidayat. Yang mengejutkan, pelaku ternyata adalah suami korban. Seorang pemuda berbadan kekar bernama Riyad, berusia 35 tahun.
Advertisement