Liputan6.com, Jakarta Dinar Candy yang berprofesi sebagai female disc jokey (DJ), juga mengalami pelecehan dari oknum pesepakbola yang diduga Marko Simic.
Kala itu, kata Dinar Candy, dia diminta untuk membuka bajunya oleh pemain Persija Jakarta itu, saat melakukan video call. Tak terima, Dinar Candy pun sempat menggunggah hal tersebut di media sosial.
Menurut sebagian warganet, apa yang dilakukan Dinar Candy hanya untuk mencari popularitas belaka. Ditanya mengenai hal tersebut, begini jawaban Dinar Candy.
"Banyak media juga yang bilang dompleng nama. Memang kejadiannya gitu, enggak tahu bakal ke blow up media. Jadi kaya tiba-tiba banyak media online yang naik, terus ramai deh," kata Dinar Candysaat ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (11/6/2018).
Baca Juga
Advertisement
Jadwal Padat
Menurut Dinar Candy, dirinya hanya mengungkapkan apa yang ia rasakan dan alami. Terkait ingin tenar dan supaya banyak menerima job, Dinar Candy pun menjelaskan jika sebelum masalah ini ramai dibicarakan, jadwal pekerjaannya memang sudah sangat padat.
"Kalaau kerjaan aku kan memang show sudah penuh sampai September ada bookingan. Kalau masalah ini viral atau apa, dompleng nama atau blabla..blaa.. nggak ngaruh ke harga Dinar. Karena Dinar ada show sampai September nggak ngaruh harga, batalin job, ngurangin job, enggak ngaruh," jela Dinar Candy.
Advertisement
Ancaman
Hingga kini kata Dinar Candy, ujaran kebencian terus berdatangan kepada dirinya terutama dari fans Marko Simic. Bahkan yang mengerikan, ada yang mengancam akan membunuh dirinya gara-gara hal itu.
"Aduh ngeri ancamannya Kayak 'hey awas ya lo kalau show di Jakarta gue datengin lo, gue matiin lo' sampe begitu," tutur Dinar.
Bukti
Dinar Candy pun menjelaskan, apa yang dialami benar adanya dan tak mengada-ada. Sebab ia punya bukti kalau ada percakapan antara dirinya dan Marko Simic.
"Aku enggak mengada-ada memang kejadiannya begitu. Kalau Via Vallen tuh 'i wanna see' pokoknya dia pengen liat Via pakai baju seksi. Kalau ke Dinar suruh buka baju," kata Dinar Candy.
Advertisement