Presiden Korsel Mengaku Tidak Bisa Tidur Jelang Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, mengaku sulit tidur karena terus memikirkan tentang agenda pertemuan antara Donadl Trump dan Kim Jong-un.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 12 Jun 2018, 10:08 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjabat tangan untuk memulai pertemuan bersejarah mereka di atas garis demarkasi Zona Demiliterisasi (DMZ), Panmunjom, Jumat (27/4). (Korea Broadcasting System via AP)

Liputan6.com, Seoul - Malam sebelum pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un berlangsung, diakui oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, sebagai "malam yang sulit untuk tidur".

Ia mengaku tidak bisa tidur karena terus memikirkan tentang KTT bersejarah yang berlangsung di Singapura, tepatnya di Capella Hotel di Pulau Sentosa. 

Dikutip dari CNN pada Selasa (12/6/2018), hal itu disampaikan oleh Presiden Moon sesaat sebelum membuka agenda rapat kabinet yang berlangsung di Seoul hari ini.

Presiden Moon juga mengatakan harapan besar agar pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un mencapai kata sukses, sehingag dimungkinka terbuka "babak baru" tentang perdamaian, tidak hanya di Semenanjung Korea, namun juga di tingkat global.

"Pertemuan puncak AS-Korut baru saja dimulai dan saya yakin semua perhatian orang Korea tertuju pada Singapura," katanya.

Oleh banyak pihak, Presiden Moon dianggap sebagai "arsitek" terbosan diplomasi bersejarah dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Terpilih menjadi Korea Selatan pada 2016, Moon Jae-in telah lama dikenal sebagai pendukung utama hubungan damai dengan Pyongyang: reunifikasi. 

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 


Pembicaran Terus Berlanjut

Pejalan kaki melihat layar yang menampilkan pertemuan antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump di Tokyo, Selasa (12/6). Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Donald Trump dan Kim Jong-un bertemu. (AFP PHOTO/Martin BUREAU)

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat ini memulai pembicaraan kedua mereka, setelah sebelumnya saling bertatap muka. Kali ini mereka melibatkan delegasi masing-masing.

Trump duduk di samping Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasihat keamanan nasional John Bolton, kepala staf Gedung Putih John Kelly.

Melalui seorang penerjemah, Trump berkata kepada Kim Jong-un, "Kita akan berhasil."

"Dan saya menantikan untuk bekerja sama bersama Anda. Ini akan dirampungkan."

Kim Jong-un juga memberikan kata sambutan lewat seorang penerjemah.

Seperti dikutip dari CNN, Selasa (12/6/2018), pembicaraan lanjutan tersebut dijadwalkan selesai pada pukul 11.30 waktu setempat atau 10.30 WIB, yang dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Sebelumnya, Trump dan Kim Jong-un melakukan pertemuan empat mata. "Hubungan yang sempurna," kata Donald Trump dari balkon Capella Hotel. Pembicaraan empat mata berlangsung 35 menit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya