Usai Penandatanganan Dokumen, Kim Jong-un Tinggalkan Hotel Capella

Kim Jong-un dilaporkan meninggalkkan Hotel Capella, Pulau Sentosa untuk menuju ke Hotel St Regis sekitar pukul 13.55 waktu setempat.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 12 Jun 2018, 13:23 WIB
Momen ketika Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjalan di taman Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6). Kegiatan ini dilakukan saat istirahat pembicaraan antara AS-Korut. (Anthony Wallace/Pool/AFP)

Liputan6.com, Singapura - Usai penandatanganan dokumen 'komprehensif' dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kim Jong-un segera meninggalkan Hotel Capella, Pulau Sentosa untuk menuju ke Hotel St Regis sekitar pukul 13.55 waktu setempat, pada Selasa, 12 Juni 2018.

Hal itu menandai akhir dari salah satu perhelatan yang cukup penting dalam sejarah, KTT Korea Utara-AS.

Pada tayangan live feed di International Media Centre (IMC), tampak iring-iringan konvoi kendaraan Kim Jong-un telah melintasi Jembatan Sentosa Gateaway, dengan pengawalan ketat.

Sebelumnya, Trump dan Kim telah menandatangani dokumen komprehensif, hasil dari KTT Korea Utara-Amerika Serikat.

Isi dokumen itu tak dijelaskan, namun kedua pemimpin tampak optimis saat proses penandatanganan.

Dokumen kesepakatan itu ditandatangani kedua pemimin sekitar pukul 13.35 siang waktu setempat. Dua jam usai mereka beserta delegasi kedua negara melaksanakan dialog puncak di Hotel Capella, Pulau Sentosa.

"Dokumen ini sangat penting, sangat komprehensif, dibuat dengan iktikad baik bersama-sama. Atas nama Kim Jong-un dan saya sendiri, saya sangat terhormat untuk menandatangani dokumen ini," kata Trump sebelum menandatangani dokumen tersebut.

Di sisi lain, Kim Jong-un mengatakan bahwa "Hari ini kita melakukan pertemuan bersejarah dan akan meninggalkan masa lalu di belakang."

"Dokumen ini akan menjadi dokumen yang penting dan bersejarah, di mana dunia akan melihat perubahan besar. Sangat menghargai Presiden Trump yang memungkinkan membuat ini semua terjadi."

 

Saksikan video menarik soal pertemuan Kim Jong-un dan Donald Trump berikut ini:


Tandatangani Kesepakatan

Keakraban Presiden AS Donald Trump (kiri) dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat berjalan di taman Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6). Trump dan Kim bertemu untuk membicarakan upaya denuklirisasi Korut. (Anthony Wallace/Pool/AFP)

Pertemuan Kim Jong-un dan Donald Trump berlangsung cepat: 13 detik bersalaman, 35 menit pembicaraan empat mata, pertemuan delegasi yang tak sampai satu jam, dan dilanjutkan makan siang bersama.

Dan kini, mereka menandatangani sebuah kesepakatan. Yang menurut Donald Trump, ini adalah dokumen yang sangat penting.

"Kami menandatangani dokumen yang sangat penting, dokumen yang cukup komprehensif," kata Donald Trump, yang mengaku terhormat menandatanganinya.

Dokumen tersebut adalah hasil dari KTT Korea Utara-Amerika Serikat yang berlangsung pada Selasa, 12 Juni 2018 di Singapura.

Dokumen kesepakatan itu ditandatangani kedua pemimpin sekitar pukul 13.35 siang waktu setempat, dua jam usai mereka beserta delegasi kedua negara melaksanakan dialog puncak di Hotel Capella, Pulau Sentosa.

Sementara, Kim Jong-un mengatakan bahwa pertemuan bersejarah kali ini mengawali babak baru hubungan dua negara yang sebelumnya saling bermusuhan -- dengan meninggalkan masa lalu yang kelam.

"Dokumen ini akan menjadi dokumen yang penting dan bersejarah, di mana dunia akan melihat perubahan besar. Saya sangat menghargai Presiden Trump yang membuat ini semua bisa terjadi," kata dia.

Kemudian keduanya tampak menandatangani dokumen tersebut.

Setelah penandatanganan itu, Trump mengatakan sangat bangga dengan hubungan AS-Korea Utara saat ini. "Saya sangat bangga atas hubungan AS - Korea Utara di Semenanjung Korea. Meski banyak situasi yang terjadi di masa lalu," kata dia.

"Kita (kini) memiliki ikatan yang spesial, semua orang akan terkesan dan bahagia. Kita juga akan menyelesaikan masalah yang mengganggu dunia," tambah presiden ke-47 AS tersebut.

Donald Trump mengatakam, apa yang terjadi hari ini lebih baik dari yang bisa diharapkan. "Dan ke depannya akan jauh lebih baik lagi."

Belum jelas apa isi dokumen tersebut. Namun, pihak AS berjanji akan membeberkannya dalam konferensi pers.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya