Liputan6.com, Singapura - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dikabarkan akan bertolak ke Korea Selatan, selepas KTT Korea Utara-AS yang mempertemukan Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump.
Kunjungan Pompeo ke Korea Selatan ditujukan untuk memberikan penjelasan kepada Blue House mengenai hasil dari pertemuan bersejarah Trump - Kim di Hotel Capella, Pulau Sentosa, pada Selasa, 12 Juni 2018.
Seperti dikutip dari Strait Times (12/6/2018), Pompeo akan bertolak ke Seoul pada 14 Juni atau dua hari usai pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un.
"Pompeo akan bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Korea Selatan pada 14 Juni untuk menjelaskan hasil dari Korea Utara - AS," kata pejabat tinggi Blue House yang anonim.
Baca Juga
Advertisement
Namun, menurut kabar yang beredar di International Media Centre (IMC) KTT Korut-AS di Singapura, tak menutup kemungkinan jika Pompeo langsung bertolak ke Seoul pada 12 Juni --beberapa jam usai Trump dan Kim menandatangani dokumen 'komprehensif' bersejarah antara kedua negara.
Di sisi lain, Bloomberg melaporkan bahwa Presiden Donald Trump dijadwalkan terbang meninggalkan Singapura pada sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Air Force One akan lepas landas dari Paya Lebar Air Base, di Paya Lebar.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Empat Poin Hasil KTT Korea Utara-AS
Sebelumnya, Donald Trump dan Kim Jong-un telah menandatangani dokumen 'komprehensif', hasil dari KTT Korea Utara-Amerika Serikat di Hotel Capella, Pulau Sentosa pada Selasa, 12 Juni 2018 siang waktu setempat.
Saat menandatangani kedua dokumen itu, baik Trump dan Kim sama-sama tidak menjelaskan isinya.
Namun beberapa waktu setelahnya, isi dokumen itu telah terungkap di kalangan pers asing di Singapura.
Dokumen yang ditandatangani oleh kedua pemimpin tersebut memiliki empat poin kunci, mulai dari pemugaran hubungan AS - Korea Utara hingga denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Poin pertama, "AS dan Korea Utara berkomitmen untuk membangun hubungan AS - DPRK yang baru, yang selaras dengan keinginan masyarakat kedua negara demi perdamaian dan kesejahteraan."
Selanjutnya, "Kedua negara akan berusaha bersama-sama untuk membangun rezim yang lestari, stabil, dan damai di Semenanjung Korea."
Poin ketiga dokumen itu menjelaskan "Kembali mengafirmasi Deklarasi Panmunjom 27 April 2018, di mana Korea Utara berkomitmen berupaya menuju denuklirisasi komplit di Semenanjung Korea."
Terakhir dokumen itu menjelaskan, "AS dan Korea Utara berkomitmen untuk memberikan pemulihan terhadap tawanan perang yang tersisa, termasuk penyegeraan repatriasi bagi mereka yang telah teridentifikasi."
Advertisement