Liputan6.com, Surabaya - Wali kota Surabaya Tri Rismaharini menceritakan alasannya mendukung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (Gus Ipul-Puti).
Hal itu ia sampaikan saat hadir dalam deklarasi Kabeh Seduluran dan sahur bersama warga Muteran RW 8, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/6/2018).
Advertisement
Risma sapaan akrabnya, menegaskan, bulat mendukung kandidat nomor urut dua tersebut demi membahagiakan warga. Karena, kata dia, hanya Gus Ipul-Puti yang berkomitmen menjamin pendidikan gratis SMA/SMK.
Dia menjelaskan, pengelolaan SMA/SMK saat ini dalam kendali pemerintah provinsi tidak lagi di bawah pemerintah kabupaten/kota.
Seiring dengan pengelolaan oleh provinsi itu, SMA/SMK pun kembali berbayar. Padahal, bertahun-tahun warga Surabaya menikmati pendidikan gratis.
"Banyak yang mengeluh, Bu Risma ini kok SMA/SMK enggak lagi gratis. Alhamdulillah, sudah ketemu Gus Ipul dan Mbak Puti, mereka berdua sudah tanda tangan kontrak menggratiskan kembali SMA/SMK," ujar Risma.
"Nanti bisa kerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk pembiayaannya. Gus Ipul, Mbak Puti, dan saya kerja bareng demi kebahagiaan warga Surabaya. Jadi intinya, rek, kalau ingin SMA/SMK gratis lagi, ya pilihan paling pas cuma Gus Ipul-Puti," ucap Risma.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Soroti Pasangan Lain
Risma juga menyampaikan pentingnya komitmen dalam jiwa seorang pemimpin. Komitmen berarti senantiasa menepati janji dan menempatkan rakyat di atas kepentingan pribadi.
Dia menceritakan, pernah diminta calon gubernur Jatim nomor urut satu untuk mendatangkan ribuan ibu pengajian saat Risma berkampanye sebagai calon wali kota periode kedua.
"Ibu calon nomor satu minta saya datangkan 8 ribu. Dan saya datangkan 12 ribu orang. Tapi Beliau tidak datang dan tidak bisa dihubungi. Lalu tiba-tiba saya ditanyai pendukung nomor urut satu, ditanya Bu Risma mau nyalon gubernur? Saya jawab, tidak. Mereka bilang, kalau gitu dukung Bu Khofifah saja, Bu Risma. Tidak bisa dipercaya kan," papar Risma.
Risma juga menyoroti gaya kepemimpinan calon Wakil Gubernur nomor urut satu yang dianggap tidak mempunyai komitmen pada warga.
"Trenggalek itu sering longsor, saya kirim petugas untuk bantu. Sekarang ditinggal, padahal belum setengah jalan, ngejar jabatan lain. Satu periode saja, saya belum bisa mengerjakan semuanya, makanya sekarang saya kejar di periode kedua di Surabaya. Semoga sebelum waktu saya habis, bisa selesai dan warga bisa makmur," tuturnya.
Dengan kejadian ini, Risma mengingatkan warga agar memilih pemimpin berkomitmen.
"Kita butuh pemimpin yang komitmen, di situ pemimpin yang mau belajar, kita tidak perlu yang keminter (sok pintar). Kalau pemimpin yang mekedel (bergaya saja) susah," tegas Risma.
Reporter : Bruriy Susanto
Advertisement