Liputan6.com, Semarang- Tol fungsional ruas Salatiga-Kartasura, tepatnya di Jembatan Kali Kenteng, Susukan, Semarang kini menjadi viral lantaran sebuah tanjakan yang diisukan memiliki kemiringan curam. Hal ini pula membuat Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Royke Lumowa terjun langsung mengecek kondisi di lokasi.
Tak tanggung-tanggung, Royke menjajal tanjakan tersebut bukan dengan mobil atau sepeda motor, melainkan sepeda lipat.
Baca Juga
Advertisement
“Sepeda yang kecil ini saja mampu melewati, maka kendaraan pun tidak ada alasan tidak mampu," ungkap Royke.
Untuk menguji lokasi tanjakan, Royke mengayuh sepeda itu mulai dari titik awal overpass hingga garis akhir dengan jarak tempuh sekitar 300 meter.
Adapan jika sebuah kendaraan tak mampu melintasi jalur tanjakan ini, Royke justru mempertanyakan kemahiran sang pengemudi.
Namun sebaliknya, jika memang kendaraan tetap tak bisa melaju, maka di sekitar lokasi disiagakan sejumlah petugas yang dapat membantu mengganjal ban agar tidak melorot.
"Artinya, patokannya sepeda saja bisa lewat apalagi mobil. Apalagi ini sepeda kecil bukan sepeda MTB atau sepeda yang memang didesain bisa untuk melalui jalan tanjakan," tutupnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Daihatsu Ayla Mundur Saat Tanjakan
Sebelumnya, sebuah rekaman video di sejumlah akun media sosial memperlihatkan mobil Daihatsu Ayla dengan pelat nomor B 1081 FRA secara tiba-tiba mati saat melewati jalur tol fungsional ruas Salatiga-Kartasura, tepatnya di Jembatan Kali Kenteng, Susukan, Semarang.
Sontak saja, beberapa petugas termasuk anggota satuan lalu lintas ikut melakukan pertolongan pertama dengan cara mengganjal bagian ban dan menahannya.Hal ini justru ada yang mempertanyakan ketangguhan Daihatsu Ayla jika dikendarai di jalur menanjak.
Menanggapi hal tersebut, Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor Anjar Rosjadi angkat bicara. Menurut Anjar, Daihatsu Ayla pada dasarnya mampu melalui jalur menanjak.
“Itu kurang skill (pengemudi). Karena ketika mobil itu tidak bisa nanjak, itu suara raungan mesinnya tidak ada sama sekali. Artinya dia tidak mencoba menyeimbangkan antara RPM dan kopling ketika mau nanjak,” jelas Anjar kepada Liputan6.com, Senin (11/6/2018).
“RPM-nya suaranya pelan banget, artinya dia melepas kopling dan tidak menginjak gas. Itu yang kalau saya dengar dari videonya,” sambung Anjar.
Sebaliknya Anjar mengklaim, meski bentuk mungil, Daihatsu Ayla tergolong mobil yang tangguh, walau harus melewati tanjakan.
“Pengalaman saya, Daihatsu Xenia 1.000 cc itu saja dilakukan pengetesan tanjakan tidak masalah. Padahal secara desain dan bobot itu lebih besar. Jadi Daihatsu Ayla juga sudah diuji,” ucap Anjar.
Advertisement