Tetap Jadi Primadona Pemudik, Kemacetan di Jalur Nagreg Mengular

Antrean kendaraan pemudik di Nagreg terjadi sejak dini hari tadi sampai dengan saat ini.

oleh Arie Nugraha diperbarui 13 Jun 2018, 15:10 WIB
Pos pemantau arus mudik di jalur Nagreg milik Dinas Perhubungan, mencatat jumlah kendaraan yang melintas di kawasan tersebut dengan menggunakan alat pendekteksi elektrinok khusus serta penghitungan manual, Rabu, 13 Juni 2018. (Liputan6.com/Arie Nugraha)

Liputan6.com, Bandung - Dua hari menjelang Lebaran 2018, jalur perjalanan mudik di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, macet. Antrean kendaraan mengular dari Bandung ke arah Tasikmalaya dan Garut. Antrean kendaraan pemudik itu terjadi sejak dini hari tadi sampai dengan saat ini. 

Koordinator Posko Pemantau Angkutan Lebaran 2018 Dinas Perhubungan, Nagreg, Isnuri Winarko, memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2018 terjadi pada hari ini. 

"Kami yakin pada H-2 akan terjadi lonjakan jumlah kendaraan di kawasan Nagreg, mengingat dari H-7 sampai H-3 jumlah kendaraan mudik lebih sedikit," kata Isnuri Winarko saat di temui di Posko Dinas Perhubungan Pemantau Angkutan Lebaran Nagreg, Selasa (13/6/2018).

Sejak awal, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Jawa Barat meyakini jalur mudik di Nagreg tetap menjadi primadona pengguna jalan yang hendak pulang ke kampung halamannya. Patokannya, kata Isnuri, adalah hari terakhir kerja pegawai industri yang jatuh pada H-3 kemarin.

Akibat panjangnya kemacetan di jalur Nargeg, petugas pun memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan membuka tutup Jalan Cagak. Hal itu bertujuan untuk menahan jalur beban arus kendaraan menuju Garut. Rekayasa serupa dilakukan apabila terjadi peningkatan jumlah kendaraan menuju Tasikmalaya. 

Dampak rekayasa jalan raya itu menyebabkan kemacetan mengular sampai ke kawasan Cicalengka. Sementara kendaraan pemudik dari Rancaekek dan Cileunyi terus berdatangan. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya