Liputan6.com, Jakarta - Sebelum melakukan produksi massal suatu model, pabrikan biasanya membuat satu mobil konsep. Hal tersebut untuk mengetes pasar, dan mendapatkan komentar dari konsumen atau pecinta mobil di pasar seluruh dunia.
Lalu, bagaimana nasib mobil konsep setelah dipamerkan?
Pada Agustus 2016,Cadillac sempat meluncurkan konsep mobil mewahnya, Escala, di Pebble Beach,California, Amerika Serikat. Mobil tersebut, kemudian ditampilkan dalam iklan, selama Oscar pada Februari 2017.
Hasilnya, banyak konsumen yang benar-benar pergi ke dealer Cadillac untuk membeli Escala, dan mendapatkan kekecewaan karena mobil konsep tentu saja tidak untuk dijual.
Baca Juga
Advertisement
Faktanya, mobil-mobil konsep sering mendapatkan sambutan yang sangat positif. Biasanya, setelah dipamerkan mobil sering diabaikan, dan akhirnya tidak jelas digunakan untuk apa.
Tapi, ada juga yang memang dibeli oleh kolektor, yang hobi mencari mobil konsep dan mobil yang dicetak terbatas atau hanya satu unit.
Menurut salah satu pengamat otomotif, Andreas Valbuena, tujuan mobil konsep adalah berpikir keras, dan mendapatkan uang untuk melakukan hal tersebut.
"Anda selalu mencari lima atau enam tahun untuk jenis kendaraan apa yang harus Anda bawa ke pasar," jelas pria yang menghabiskan 20 tahun bekerja untuk pengembangan produk dan strategi merek Volkswagen, Jeep, dan Chevrolet ini, seperti dilansir howstuffworks, ditulis Jumat (15/6/2018).
Valbuena melanjutkan, seorang insyinyur di pabrikan mobil bisa bekerja keras untuk membuat konsep mobil yang berpotensi sukses di pasar. Dan selalu ada rencana jangka panjang untuk hal tersebut, dan mencoba masuk ke proyek mobil yang memiliki peluang bisnis yang baik.
Selanjutnya
"Jika Anda hanya melihat tampilan seperti di pameran mobil, mobil-mobil yang benar-benar gila ada di luar sana. Sering kali,meskipun terlihat seperti mobil, padahal tidak. Ini hanya bingkai persegi dengan motor listrik kecil, yang memitar satu roda," tegasnya.
Jadi, ketika mobil konsep tidak digunakan lagi hanya akan menjadi barang pajangan di kantor atau fasilitas produksi, disumbangkan ke sekolah untuk tujuan pengajaran, stasiun pemadam kebakan untuk pelatihan, dibongkar dan dihancurkan, atau terjual.
Jika sebuah mobil konsep dijual, itu akan menjadi kontrak yang sulit. Biasanya, pemilik tidak bisa mendaftarkan surat-surat atau nomor kendaraan, dan mengendarai di jalan. Pasalnya, meskipun mobil konsep bisa dikendarai dan berfungsi penuh, mobil ini tidak diproduksi dengan standar pabrikan.
Memang, selalu ada pengecualian dari aturan yang dibuat, termasuk untuk mobil konsep. Seperti dijelaskan salah satu kolektor mobil, Myron Vernis, yang memiliki beberapa mobil konsep dan mobil yang dibuat hanya satu unit atau terbatas.
Advertisement
Selanjutnya
"Saya suka mobil produksi yang unik, mobil yang diproduksi hanya satu unit, dan mobil Jepang. Saya mengendarai semua mobil koleksi saya, dan tidak pernah kesulitan mendaftarkan atau mengasuransikannya," jelas sang kolektor yang memiliki mobil konsep Honda Lady 1976 ini.
Terkait mobil konsep, pabrikan Jepang sepertinya tidak membiarkan mobil konsepnya terjual. Sedangkan pabrikan Amerika Serikat sebagian besar menghancurkan mobil konsep, karena tanggung jawab.
"Pabrikan jepang mempertahankan mobil konsepnya, sehingga sangat jarang bisa memiliki konsep (mobil) Jepang dalamkepemilikan pribadi, yang benar-benar membuat saya tertarik," pungkasnya.