73.000 Telur di Jerman Terkontaminasi Cairan Pembunuh Serangga

Kementerian federal Jerman diberitahu tentang kontaminasi zat kimia di telur pada Jumat 8 Juni.

Oleh DW.com diperbarui 14 Jun 2018, 10:04 WIB
Ilustrasi telur (AFP)

Liputan6.com, Berlin - Sekitar 73.000 telur yang dijual di enam negara bagian Jerman terkontaminasi dengan insektisida fipronil. Kementerian Pertanian negara bagian Niedersachsen akhirnya menarik puluhan ribu telur yang terkontaminasi dengan zat kimia fipronil itu.

 Seperti dikutip dari DW, Kamis (14/6/2018), berita tentang telur yang terkontaminasi di Jerman itu datang kurang dari setahun setelah ditemukan bahwa fipronil, insektisida anti-kutu beracun yang dilarang digunakan dalam produk untuk konsumsi manusia, telah mencemari jutaan telur di Belanda.

Telur yang terkontaminasi berasal dari Belanda dan ditemukan di rak-rak supermarket di negara bagian Jerman Niedersachsen, Baden-Württemberg, Hessen, Bayern, Schleswig-Holstein dan Nordrhein Westfalen. Demikian pernyataan kementerian pertanian, Senin 11 Juni.

Penarikan kembali telur telah dimulai.

Pemerintah Belanda mengatakan para petani mengalami kerugian besar. Jutaan telur harus ditarik dari pasar di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya, dan beberapa peternakan ayam harus ditutup di Belanda.

Penyebab Tidak Jelas

Secara keseluruhan ada 97.200 telur yang dikirimkan antara 17 Mei dan 4 Juni dari Belanda ke pusat pengemasan di distrik Vechta, di Niedersachsen.

Kementerian federal Jerman diberitahu tentang kontaminasi zat kimia itu pada Jumat 8 Juni. Tapi ruang lingkup dan penyebab kontaminasi hingga kini masih belum jelas.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya