Allegri: Saya Menolak Tawaran Real Madrid

Allegri mengaku sempat didekati Real Madrid untuk menduduki kursi pelatih.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 14 Jun 2018, 19:00 WIB
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengaku menolak tawaran Real Madrid. (Andrea Di Marco/ANSA via AP)

Liputan6.com, Turin - Real Madrid telah memilih Julen Lopetegui sebagai pelatih anyar. Pria berusia 51 tahun itu menggantikan Zinedine Zidane yang mengundurkan diri diri pada Mei lalu.

Sebelum menunjuk Lopetegui, Presiden Real Madrid Florentino Perez ternyata mempunyai sejumlah kandidat. Pelatih Juventus Massimiliano Allegri adalah salah satunya.

Allegri mengaku didekati klub raksasa Spanyol tersebut. Tetapi, ia menolak tawaran itu karena komitmennya kepada Juventus.

"Lebih dari membuat Madrid kecewa, itu merupakan pertanyaan untuk mengatakan ya untuk Juventus," kata Allegri kepada Sky Sports. "Saya berbicara dengan Florentino, tapi saya menolak tawaran itu."

"Itu adil bahwa saya tinggal di tempat saya karena itu adalah keputusan yang telah saya buat; Saya harus menghormati yang saya katakan kepada direktur klub tanpa mempertimbangkan hal lain."

"Saya sangat berterima kasih kepada Presiden Pérez karena telah memberi saya kesempatan," ucap Allegri soal tawaran Real Madrid.


Proyek Juventus

Para pemain Juventus melepar pelatih Massimiliano Allegri ke udara saat merayakan keberhasilan meraih trofi Coppa Italia di Rome Olympic stadium, (9/5/2018). Juventus menang 4-0. (AP/Gregorio Borgia)

Selain Real Madrid, Allegri juga diminati Chelsea. Namun, ia memilih bertahan di Juventus yang sudah empat kali dibawanya meraih Scudetto Serie A empat musim beruntun.

"Saya tinggal di Juventus karena itu adalah proyek yang diperbarui setiap tahun dan setiap musim lebih kompetitif daripada yang terakhir," ucapnya.

"Juve adalah salah satu klub terbaik di dunia dan bagi saya, senang bekerja dengan Agnelli, Marotta, Paratici, dan Nedved."


Liga Champions

Allegri juga berambisi memenangkan trofi Liga Champions bersama Juventus. Allegri dua kali mengantarkan Juventus lolos ke final ke kompetisi elit Eropa itu, namun selalu gagal.

Pada 2015, Juventus menyerah 1-3 dari Barcelona. Dua musim kemudian, giliran Real Madrid yang menggagalkan Juventus dengan skor 4-1.

"Dalam 11 musim terakhir kami telah mengalahkan Madrid empat kali dan Barca empat kali. Selama empat tahun terakhir, kami adalah satu-satunya tim yang mampu menyingkirkan Madrid. Memenangkan trofi itu sulit, Anda perlu keberuntungan di pihak Anda, mungkin musim depan bisa menjadi waktu kita," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya