Liputan6.com, Addis Ababa - Ketertarikan akan legenda Ratu Bilqis membawa Louise Schofield ke dataran dataran tinggi Gheralta, Ethiopia. Arkeolog sekaligus mantan kurator British Museum itu pergi ke sana setelah mendengar keberadaan prasasti yang diukir dengan tulisan dan simbol yang sering dikaitkan dengan sang penguasa perempuan dari Sheba (Syeba) itu: matahari dan bulan sabit.
"Kisah tentang Ratu Sheba memiliki posisi sentral di hati seluruh rakyat Ethiopia, juga untukku," kata Schofield, seperti dikutip dari CNN, Kamis (14/6/2018). Lokasi Kerajaan Sheba diduga berada di Ethiopia.
Baca Juga
Advertisement
Namun, perjalanan itu justru mengarahkannya ke sebuah penemuan tak terduga. Schofield dan timnya menemukan makam berisi jasad manusia berusia 2.000 tahun yang dijuluki 'Sleeping Beauty' atau putri tidur.
Di dalam makam yang ditandai dengan nisan itu, ditemukan jasad seorang perempuan dalam posisi tidur miring, sedikit meringkuk, dengan satu tangan menopang dagu.
Ia memakai cincin perunggu yang indah, juga sejumlah perhiasan dari manik-manik. Sabuk yang melingkar di pinggangnya menunjukkan asal usulnya yang bukan rakyat kebanyakan. Cermin berbingkai logam gaya Romawi ditempatkan persis di depan wajahnya.
Jasadnya dikelilingi sejumlah bejana kaca, sendok kosmetik berornamen dengan gumpalan eyeliner atau celak. Guci-guci tanah liat diduga berisi makanan atau minuman juga ditemukan di sana.
"Dia pasti sangat kaya dan sangat dicintai sehingga dibaringkan dalam posisi seperti itu, makamnya juga dilengkapi banyak barang," kata Schofield.
Jasad perempuan tersebut ditemukan di salah satu dari 11 makam yang ditemukan pada Mei 2015 di dekat Kota Hawzien, di bekas kerajaan kuno. Aksum, yang wilayahnya meliputi Ethiopia dan Eritrea modern.
Para ahli kala itu belum bisa memastikan usia perempuan itu saat meninggal dunia. Sebab, bagian panggul, yang biasanya memberikan petunjuk, telah rapuh oleh rayap.
Schofield berharap, analisis gigi akan memberikan jawaban soal misteri itu. "Ada sesuatu yang sangat pribadi terkait bagaimana ia dibaringkan dalam makam," kata arkeolog perempuan tersebut.
Dari apa yang ditemukan dalam makam, diduga, jasad tersebut berasal dari masa pra-Kristen.
Proses eskavasi yang dilakukan selama enam pekan juga menemukan sejumlah makam berisi sejumlah jasad.
Di antaranya, jenazah prajurit berbadan besar yang masing-masing mengenakan gelang besi. "Kami menduga, mereka adalah para prajurit tempur," kata Schofield.
Shofield juga menemukan sebuah botol parfum era Romawi dari lokasi ekskavasi. "Ethiopia adalah tempat misterius yang kaya akan legenda, tapi tidak ada yang tahu banyak tentangnya," kata Schofield kepada The Guardian.
Tsunami Melanda Jepang pada 1896
Penemuan jasad 'putri tidur' bukan satu-satunya peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 15 Juni.
Pada 5 Juni 1978, Raja Yordania Hussein bin Talal menikahi seorang perempuan asal Amerika Serikat bernama Lisa Halaby yang kemudian akrab dipanggil Ratu Noor.
Pada tanggal yang sama tahun 2012, seorang pria asal Florida berhasil menaklukkan air terjun Niagara, Amerika Serikat dengan berjalan di atas tali melintasi jurang nan tinggi.
Sebuah bencana besar juga terjadi pada 15 Juni 1896. Kala itu, jelang malam, gempa besar disusul terjangan gelombang tsunami di pesisir Sanriku, Pulau Kinkwazan, Jepang.
Jumlah korban yang tewas saat itu adalah yang terbanyak sepanjang sejarah di Negeri Sakura, yakni mencapai sekitar 27 ribu orang.
Gelombang gergasi setinggi 30 meter menerjang Rikuzen, Rikuchu, dan Rukuoku. Sebanyakl 9.313 rumah hancur bahkan hanyut.
Advertisement