Peneliti: Ada Referensi Hilal Syawal Teramati dari Wilayah Indonesia

Ada referensi empirik jika hilal awal Syawal 1439H teramati di wilayah Indonesia pada Kamis, 14 Juni 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2018, 18:28 WIB
Tim Rukyat Hilal AL Husna MAJT Semarang mengintip hilal di Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah, Selasa (15/5 ). Meski bulan di ufuk titik tengah belum terlihat, penentuan Ramadan masih menunggu Sidang Isbat Kementerian Agama. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Jakarta - Ada referensi pelaporan, jika hilal awal Syawal 1439H teramati di wilayah Indonesia. Ada referensi empirik jika hilal awal Syawal 1439H teramati di wilayah Indonesia pada Kamis, 14 Juni 2018.

Penegasan ini disampaikan peneliti Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya saat memberikan paparan mengenai posisi hilal Awal Syawal 1439H dalam rangkaian pelaksanaan sidang isbat (penetapan) awal Syawal 1439H yang digelar Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/06).

Hadir dalam kesempatan ini, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rois Syuriah PBNU KH Ma'ruf Amin, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, Ketua Komisi VIII Ali Taher, para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama, perwakilan dari Ormas Islam seluruh Indonesia, serta para perwakilan Duta Besar Negara sahabat.

“Ada referensi bahwa hilal Syawal 1439 Hijriah hari Kamis tanggal 14 Juni 2018 dapat teramati dari wilayah Indonesia,” terang Cecep seperti dikutip kemenag.go.id.

Menurutnya, ijtimak terjadi pada hari Kamis, 14 Juni 2018, sekitar pukul 02.43 WIB. "Hilal awal Syawal sudah cukup tua, umurnya sudah lima belas jam. Hampir seluruh wilayah di dunia, posisi hilalnya positif. Di Indonesia hilal berada pada posisi signifikan untuk dilihat," tuturnya.

"Untuk di Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 7,72 derajat dengan umur bulan 15 jam 00 menit 36 detik," tambahnya.

 


Hilal Dapat Terlihat

Tim Rukyat Hilal AL Husna MAJT Semarang mengintip hilal di Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah, Selasa (15/5 ). Meski bulan di ufuk titik tengah belum terlihat, penentuan Ramadan masih menunggu Sidang Isbat Kementerian Agama. (Liputan6.com/Gholib)

Sebagai referensi, Cecep menjelaskan, hilal Syawal 1404 H dengan tinggi 2 derajat dan ijtimak pada pukul 10.18 WIB pada 29 Juni 1984 juga berhasil dilihat Muhammad Arief (33) Panitera Pengadilan Agama Pare-Pare dan Muhadir (30) Bendahara Pengadilan Pare-Pare. Selain itu, Abdul Hamid (56) dan Abdullah (61). Keduanya guru agama di Jakarta, juga dapat melihat hilal pada saat itu.

“Ma'mur Guru Agama Sukabumi dan Endang Efendi Hakim Agama Sukabumi, juga melihat hilal saat itu,” tandasnya.

“Jadi ada referensi bahwa hilal awal Syawal 1439H pada hari Kamis tanggal 14 Juni 2018 teramati dari Wilayah Indonesia," tandasnya.

Cecep menambahkan, hisab sifatnya informatif. Sedang hasil sidang isbat yang ditetapkan pemerintah bersifat konfirmatif.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya