Liputan6.com, London - Meghan Markle atau Duchess of Sussex akan menemani Ratu Elizabeth dalam acara resmi kerajaan pertamanya tanpa ditemani sang suami, Pangeran Harry.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (15/6/2018), dengan menggunakan kereta api kerajaan, Royal Train, Meghan akan mengunjungi daerah barat laut Inggris untuk menghadiri acara yang berlangsung selama satu hari.
Kunjungan ini adalah acara resmi kerajaan. Ini salah satu tugas Meghan Markle sebagai anggota Kerajaan Inggris.
Baca Juga
Advertisement
Ratu Elizabeth dan Meghan Markle akan meresmikan pembukaan jembatan tol baru, Mersey Gateway Bridge. Jembatan itu melintang di atas Sungai Mersey dan merupakan salah satu proyek infrastruktur terbesar di Inggris dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Chester untuk membuka Storyhouse, sebuah kompleks perpustakaan, teater, dan bioskop di kota tersebut.
Di Chester, mereka akan menyaksikan tari-tarian dan mendengarkan penampilan koor anak-anak sekolah. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan makan siang di balai kota.
Awal minggu ini, kantor Harry mengumumkan bahwa Pangeran Harry dan Meghan Markle akan melakukan lawatan ke Australia, Fiji, Tonga dan Selandia Baru tahun ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bulan Madu ke Namibia
Pangeran Harry, yang baru menikah, sudah lama jatuh cinta pada benua Afrika. Ia pergi ke Lesotho setelah selesai kuliah, kemudian berlibur dengan calon istrinya di Botswana. Kini dilaporkan ia akan pergi ke Namibia untuk berbulan madu.
Pernikahannya dengan aktris Amerika Meghan Markle, telah disambut sebagai perayaan tentang bagusnya ras kulit hitam.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Afrika punya tempat yang khusus dalam hati Pangeran Harry: ia telah berkali-kali berkunjung ke benua itu untuk melakukan pekerjaan amal.
Ia mendirikan badan amal untuk anak-anak di Lesotho. Karena itu, putra mahkota Lesotho adalah satu-satunya bangsawan bukan-orang-Inggris yang diundang ke pesta pernikahannya.
Khaketla mengatakan, ia berharap Pangeran Harry dan istrinya akan terus melanjutkan kegiatan amal mereka. Di Lesotho, katanya, bantuan amal itu telah membuahkan hasil bagus.
"Kegiatan amal itu telah membantu memperkenalkan Lesotho pada dunia. Kalau ada tokoh seperti Pangeran Harry datang dan melihat apa yang dilakukannya, kunjungan itu telah membantu menghilangkan stigma atas HIV dan AIDS. Kini kita bisa melihat sebagian anak-anak yang dibantunya telah tumbuh menjadi orang-orang muda yang baik," kata Khaketla.
Tapi bukan hanya pekerjaannya dalam bidang amal yang telah mempesona banyak orang Afrika. Lungile Zakwe adalah direktur eksekutif Ikamya Youth, sebuah organisasi non-pemerintah yang membantu anak muda dan orang-orang Afrika Selatan yang miskin.
Lungile Zakwe terkenal karena sering menjadi tamu dalam siaran radio Afrika Selatan, dan karena suaminya adalah orang kulit putih. Sampai 1985 perkawinan campuran hitam-putih di Afrika selatan dianggap ilegal. Zakwe memuji pasangan bangsawan Inggris itu karena telah menghilangkan stigma hubungan antar-ras dengan baik.
Advertisement