Liputan6.com, Jakarta Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo mengatakan, rata-rata pembatalan tiket di Stasiun Pasar Senen dan Gambir mencapai 500 hingga 800 per harinya. Namun menurut Edy, pembatalan tiket itu tidak lantas membuat kursi penumpang kereta kosong. Sebab, dalam hitungan menit tiket yang batal dibeli itu pun langsung terjual.
"Rata-rata perharinya itu mencapai 500 - 800 tiket dan itu langsung di beli online sama penumpang lain jadi tidak menunggu waktu lama hitungan menit pun langsung terjual," ujar Edy, ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis 14 Juni 2018.
Advertisement
Sebelumnya Edy menjelaskan, pembatalan tiket Lebaran banyak terjadi akibat calon penumpang berspekulasi mengenai tanggal keberangkatan mudik.
"Itu perilaku mudik Lebaran itu seperti itu, itu pembeliannya setelah bulan puasa, pemerintah ada mudik gratis terus ada ngobrol dengan keluarga dengan motor ramai-ramai, akhirnya mereka membatalkan tiket tersebut," ucap Edy menjelaskan.
Dia menuturkan, pengembalian uang dari tiket yang dibatalkan, memakan waktu satu bulan dengan uang yang dikembalikan sebesar 75 persen. Edy menyebutkan, pembatalan tiket tidak semuanya dilakukan untuk arus mudik saja. Namun ada juga pembatalan untuk arus balik dan di luar masa mudik.
"Misalnya setelah Lebaran bisa dibatalkan juga bisa, tidak semua pembatalam tiket itu arus mudik atau balik. Misalnya sekarang di refund, satu bulan kemudian baru dikembalikan 75 persen," tutur Edy.
Hal ini seperti yang diungkapkan Sunarni (20), calon penumpang yang membatalkan tiket balik dari Ngawi ke Jakarta yang telah dibelinya sejak 3 bulan lalu. Menurut perempuan yang tinggal di Cikarang itu, tiket balik tersebut dibatalkan akibat pekerjaan yang tidak dapat ia tinggalkan.
"Sudah dari jam 10 (datang ke sini). (Untuk tiket) dari Ngawi ke sini pada tanggal 23 tapi di cancel aja karena ada kerjaan yang harus dikerjain. 3 bulan yang lalu sudah pesen," ungkapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini: