Liputan6.com, Jakarta - Pusat perbelanjaan dan mal akan bukan lebih siang pada hari pertama Lebaran. Hal ini guna memberikan kesempatan bagi karyawan dan pramuniaga yang bekerja di mal untuk menunaikan solat Idul Fitri.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, jika normalnya mal buka pada pukul 10.00, maka pada hari pertama Lebaran ini, akan buka pukul 11.00 atau 12.00.
"Tetap buka. Tetapi umumnya dibuka mulai jam 11 siang atau jam 12 siang. Agar karyawan sempat sembahyang Ied," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (15/6/2018).
Baca Juga
Advertisement
Sementara untuk jam tutup mal, lanjut dia, rata-rata pengelola akan menutup malnya seperti biasa, yaitu pukul 22.00. Namun hal tersebut kembali pada kebijakan mal masing-masing.
"Jam tutup umumnya tetap. Tapi tergantung keputusan pengelola masing-masing mal," kata dia.
Sementara untuk jumlah kunjungan ke mal, Ellen memperkirakan pada hari pertama hari Idul Fitri ini lebih sedikit dibandingkan normal. Mal dan pusat perbelanjaan akan kembali ramai pada hari kedua besok.
"Prediksi kalau hari pertama banyak yang silaturahmi. Hari kedua baru akan ada kenaikan," tandas dia.
Membludak
Sebelumnya, Ellen mengaku heran jumlah trafik pengunjung mal di hari biasa libur Lebaran ini menyamai hari libur. Paling banyak menyerbu restoran untuk makan siang atau makan malam karena sudah ditinggal Asisten Rumah Tangga (ART).
"Ini bukan hari Sabtu lo, tapi ramai sekali mal, yang diserbu restoran. Mereka ini yang sudah ditinggal ART mudik, jadi malas masak, malas nyuci piring, mending ke mal makan," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, ucap Ellen, pengunjung mal kebanyakan adalah mereka yang tidak mudik atau bepergian ke luar kota. Mereka menikmati libur Lebaran di Jakarta, bahkan ada warga daerah yang memilih menghabiskan liburan di Ibu Kota.
Dirinya memprediksi ada kenaikan trafik kunjungan pada libur Lebaran tahun ini sekitar 30 persen. Walaupun demikian, peningkatan ini hanya di mal-mal dekat permukiman warga. Sementara yang berada di kawasan perkantoran, justru mengalami penurunan kunjungan.
"Kenaikan trafik pengunjung mal mencapai 30 persen. Mal-mal dekat perumahan jadi sasaran empuk dikunjungi, kalau dekat perkantoran malah surut pengunjungnya," papar Ellen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement