Liputan6.com, Jakarta - Pencairan tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun ini berdampak positif pada sektor perhotelan dan pariwisata, khususnya yang berada di daerah tujuan mudik.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, THR dan gaji ke-13 ini menjadi stimulus bagi perekonomian di daerah.
Baca Juga
Advertisement
"Terutama sektor pariwisata perhotelan, destinasi mudik, terpicu juga oleh gaji ke 13 dan THR PNS. Itu sangat positif menggerakkan ekonomi daerah," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (15/6/2018).
Menurut dia, stimulus ini akan sangat memberikan dampak langsung kepada ekonomi masyarakat di daerah. "Luar biasa sudah dirasakan stimulus ekonomi di daerah wisata, dan tujuan mudik, di sisi hotel sudah mulai meningkatkan tren okupansi," lanjut dia.
Sementara untuk sektor perhotelan, tingkat hunian kamar (okupansi) hotel diperkirakan meningkat hingga 15 persen dibandingkan periode mudik Lebaran tahun lalu, lantaran THR dan gaji ke-13.
"Kita kemungkinan di atas tahun lalu 10 persen-15 persen dari tahun lalu. Sebenarnya kamar kan sudah over supply, tapi karena adanya gaji ke-13 dan THR makanya okupansi meningkat," tandas dia.
Penarikan Uang Tunai Tembus Rp 187 Triliun hingga 8 Juni
Sebelumnya, Keputusan pemerintah untuk memperpanjang hari libur serta pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 membuat Bank Indonesia meningkatkan ketersediaan uang tunai periode Lebaran tahun ini.
Tahun ini, BI menyiapkan Rp 188,2 triliun uang tunai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Lebaran. Angka tersebut meningkat dari periode Lebaran tahun lalu yang hanya Rp 163,2 triliun.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan, tahun lalu penyediaan uang tunai pada momen Lebaran hanya meningkat 13,9 persen. Sementara tahun ini terjadi peningkatan terjadi hingga 15,3 persen.
"BI perbanyak distribusi uang melalui kas titipan dan kemudian di daerah perbatasan," kata Rosmaya, di Gedung BI, Jumat (8/6/2018).
Mobil-mobil yang menjadi kas keliling pun mendapat tambahan modal. Tahun lalu, per mobil hanya dibekali Rp 700 juta, tahun ini naik menjadi Rp 900 juta.
Hingga hari ini, data BI menunjukkan bahwa penarikan uang tunai sudah mencapai Rp 187,8 triliun.
"Ini hari-hari kritikal untuk penukaran, sampai siang ini keluar Rp 187,8 triliun. Berarti ini sudah luar biasa," ujarnya.
Dia mengungkapkan, uang tunai yang beredar di masyarakat akan mulai masuk atau disetorkan kembali kepada perbankan mulai tanggal 19 Juni mendatang.
"Tanggal 19 sudah menerima lagi setoran arus balik," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement