Kenaikan Suku Bunga The Fed Berdampak Positif Bagi RI

Dalam kenaikan suku bunga pada Juni ini, the Fed mematok di kisaran 1,75 persen hingga 2 persen.

oleh Merdeka.com diperbarui 15 Jun 2018, 19:00 WIB
Ilustrasi The Fed

Liputan6.com, Jakarta - The Federal Reserve (The Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 1,75 persen hingga 2 persen.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kenaikan suku bunga The Fed ini adalah simbol mulai bangkitnya perekonomian negeri Paman Sam itu.

"Ini (kenaikan suku bunga acuan The Fed) tanda bahwa ekonomi Amerika Serikat mulai bangkit," ungkapnya ketika ditemui di kediamannya, Jakarta, Jumat (16/6/2018).

Wimboh menyampaikan bahwa indikasi mulai bangkitnya perekonomiannya AS ini, akan turut memberikan dampak positif bagi Indonesia, seperti meningkatkan permintaan bahan baku yang berasal dari Indonesia.

"Segi positifnya, tentu akan banyak dibutuhkan pasokan bahan baku dari Indonesia. Otomatis kebutuhan di AS akan lebih besar. Sehingga potensi yang besar kita untuk ekspor," kata dia.

Untuk diketahui, selain menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Bank Sentral AS juga menyatakan akan menaikkan empat kali suku bunga acuan untuk merangsang ekonomi.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com


The Fed Kembali Dongrak Suku Bunga

The Fed (www.n-tv.de)

The Fed kembali menaikkan suku bunga pada Rabu. Kenaikan suku bunga ini sudah diperkirakan oleh analis dan ekonom.

Dengan adanya kenaikan suku bunga ini menandakan tonggak pergeseran kebijakan Bank Sentral AS dari yang awalnya pelonggaran kebijakan moneter untuk memerangi krisis keuangan dan resesi pada 2007-2009 menjadi pengetatan kebijakan moneter.

Dalam kenaikan suku bunga pada Juni ini, the Fed mematok di kisaran 1,75 persen hingga 2 persen. Bank Sentral AS mengesampingkan janji sebelumnya bahwa mereka akan terus menahan suku bunga di kisaran rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Perekonomian sudah berjalan dengan baik," jelas Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dalam konferensi pers usai Rapat Komite Pasar Terbuka (Federal Open Market Committee).

"Seluruh indikasi ekonomi menunjukkan perbaikan. data tenaga kerja, inflasi dan lainnya sesuai dengan perkiraan," jelas dia.

Ekspektasi ekonomi yang sudah baik menjadi pendorong Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga sebanyak 7 kali sejak 2015 lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya