Pencabutan Larangan Terbang ke Eropa Mampu Tingkatkan Pariwisata RI

Pencabutan larangan terbang maskapai Indoensia ke eropa dapat meningkatkan kepercayaan pada industri penerbangan di Indonesia.

oleh Bawono Yadika diperbarui 15 Jun 2018, 21:10 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (kiri) berbincang dengan Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaludin (dua kanan) saat meninjau pelayanan arus mudik di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (11/6). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan pasca pencabutan larangan penerbangan maskapai RI ke Eropa dapat mendorong sektor pariwisata RI.

"Ini pasti meningkatkan kedatangan turis ke Indonesia, sudah pasti. Jadi pasti berkontribusi pada kedatangan turis," tuturnya di Jakarta, Jumat (15/6/2018).

Tak berhenti sampai di sana, Budi menjelaskan akan terus ditingkatkan tingkat pelayanan maskapai di kota-kota besar maupun yang berada di daerah.

"Kami akan konsisten pada 2 hal, untuk di perkotaan terutama Bali dan Jakarta kita secara detil akan lihat sisi-sisi operasionalnya agar mereka mampu untuk bersaing seperti slot dan sebagainya, karena kan level of service ini penting ya," ungkapnya.

"Kemudian kedua kami sadar bahwa level of safety di Papua itu perlu kita tingkatkan. Jadi dua, yang disini (Jakarta-Bali) kita tingkatkan level of service, sedangkan yang belum maksimal kita tingkatkan level of safety-nya," tambah dia.

 


Tingkatkan Kepercayaan

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury meninjau kesiapan operasional Lebaran 2018 di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (11/6). (Dok Merdeka.com/Wilfridus Setu Umbu)

Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala Nugraha berharap pencabutan dapat meningkatkan kepercayaan Eropa pada penerbangan di Indonesia.

"Rating garuda juga langsung naik jadi seven star setelah Indonesia keluar dari safety list eropa. Selama ini masih bintang lima, tertinggi itu rating 7. Jadi saya harap ini bisa meningkatkan kepercayaan Eropa pada kita ya," tegasnya.

Pahala juga menambahkan pasca pencabutan tersebut, pertumbuhan yang dirasa perseroan cukup signifikan.

"Traffic cukup besar, pertumbuhannya bisa mendekati 20 persen. Belanda sendiri inbound turisnya bisa 300.000 per tahun, belum lagi yang dari Perancis. Jadi kalau dikumpul-kumpul Uni Eropa ini mungkin sama besarnya dengan Jepang," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya