Liputan6.com, Jakarta Masa jabatan Ahmad Heryawan sudah berakhir sejak 13 Juni 2018 kemarin. Kementerian Dalam Negeri menunjuk Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa untuk mengantikan posisi gubernur sebagai Penjabat Gubernur Jabar.
Siapa sosok Iwa K? Berdasarkan penelusuran, pria kelahiran Ciamis ini baru menduduki posisi Sekda sejak 12 Oktober 2015 silam. Sebelumnya dia pernah menjadi Plt Sekda Wawan Ridwan yang meninggal.
Advertisement
Iwa juga bukan orang baru di tingkatan PNS Jabar. Dia pernah menduduki posisi penting, seperti Kepala Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPMPD) Jabar, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Jabar, sampai Auditor Badan Pengawas Daerah Jabar.
Bukan hanya itu saja, Juli 2017 lalu dia sempat menyatakan maju di Pilkada Jabar sebagai calon gubernur. Iwa memilih PDIP sebagai tempatnya mendaftar.
"Yang pertama kenapa saya maju, karena mendapat dukungan penuh dari masyarakat Jawa Barat sebagaimana hampir 150 orang tokoh-tokoh hadir di sini. Dan sebagaimana hasil survei yang direktorat pasca sarjana UIN. Di luar dugaan, padahal saya fokus bekerja jadi Sekda, jarang untuk berkomunikasi soal itun tapi sampai 4 Juni sudah di empat besar. Dan ada kemungkinan naik terus," ucap Iwa kala itu di kantor DPP PDIP, Jakarta.
Dia menuturkan, tidak masalah mengorbankan karier PNS-nya, lantaran diminta maju oleh para ulama.
"Hidup ini pilihan. Apalagi yang meminta adalah ulama. Jadi saya tidak bisa menolak kalau para ulama meminta saya maju melalui pilkada menggunakan jalur partai. Dan yang saya pilih adalah PDIP," kata Iwa kala itu.
Bahkan, dia sempat menuturkan, keinginannya untuk maju telah mengantongi izin dari Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan wakilnya Deddy Mizwar.
"Sudah (diketahui). Tentu sebagai etika beliau adalah atasan saya. Saya sudah melaporkan kepada Beliau, baik melalui tertulis bahkan ke Pak Wagub, baik lisan maupun menghadap. Karena etika kita sebagai orang Timur, kita junjung tinggi," ungkap Iwa.
Namun, PDIP tak memilihnya saat pengumuman. Partai berlambang banteng bermoncong putih itu memilih pasangan TB Hasanuddin dan Anton Charlian untuk bertarung di pilkada.
Meski demikian, Senin, 18 Juni mendatang dia akan menjadi orang nomor satu di Jabar meski hanya bersifat sementara. Rencananya peresmian dan serah terima nota pengantar tugas penjabat Gubernur Jabar akan dilakukan.