Liputan6.com, Jakarta - Kita sudah menyaksikan bagaimana Moskow dan Luzhniki Stadium gegap gempita karena banyaknya fans sepak bola yang berkumpul di sana, menikmati Piala Dunia 2018 Rusia.
Menukil fourfourtwo, pendukung Iran, Arab Saudi, Maroko, Peru bercampur jadi satu dan membuat Piala Dunia kian berwarna. Moskow pun menjadi salah satu korban demam Piala Dunia.
Advertisement
Hal yang sama juga terjadi di St Petersburg dan Kazan. Dua kota bersejarah itu menjadi saksi leburan warna-warni fans sepak bola dengan kostum kebanggan negaranya masing-masing. Merah, biru, hijau, kuning, semua ada.
Namun, bagaimana dengan Sochi?
Dekat Pantai
Kota indah di dekat pantai ini membuka Piala Dunia dengan menjadi saksi pertandingan kelas atas antara Portugal kontra Spanyol. Salah satu laga terbaik di Piala Dunia sejauh ini itu melahirkan enam gol dalam semalam.
Cristiano Ronaldo langsung mencuri perhatian dunia dengan hattricknya ke gawang Spanyol. Hattrick pertama di Piala Dunia kali ini terjadi di Fisht Stadium, Sochi.
Seluruh dunia heboh memuji kehebatan Ronaldo dan kualitas laga tersebut. Tetapi, Sochi hening. Kehebohan laga Spanyol-Portugal itu seakan justru tak menyentuh penduduk Sochi.
Di sekitar wilayah Olimpiade yang terdiri dari arena es, pusat tenis dan jalur Formula One ternyata tidak begitu ramai. Hanya ada beberapa keluarga yang memilih mencari hiburan di taman, tidak ada jersey sepak bola yang terlihat.
Advertisement
Fan Zone
Restoran dan bar yang sengaja disiapkan untuk Piala Dunia ternyata hening. Bahkan di FIFA Fan Zone suasana tak jauh berbeda.
Memang ada ratusan fans Spanyol dan Portugal yang sedikit membuat heboh dan membawa warna. Tetapi hal itu tak berarti di hadapan kota Sochi yang hening.
Sochi tak begitu menantikan pesta bola dunia.
Sumber Bola.net