Momen Lebaran Saat Tepat Sembuhkan Diri dari Luka Batin dengan Maaf

Kata maaf menjadi satu hal yang kerap terucap dalam momen Lebaran. Namun jika dilakukan dengan ikhlas hal tersebut tak sekadar ucapan tapi penyembuh juga tubuh

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Jun 2018, 07:30 WIB
Dubes RI untuk Mesir Helmy Fauzy (pria paling depan, berkopiah) menyambut sekitar 3.000 WNI yang tumpah ruah memadati perayaan lebaran di KBRI Kairo (15/6/2018) (sumber: KBRI Kairo)

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Fitri merupakan saat yang tepat untuk saling memaafkan. Momen Lebaran waktu yang pas untuk menyembuhkan diri dan orang lain dari luka batin akibat kesalahan yang telah dilakukan.

Mengutip Mayo Clinic, Senin (18/6/2018), dengan memaafkan dan memberikan pengampunan, Anda akan menerima kedamaian, harapan, rasa syukur, dan sukacita. Selain itu, hal tersebut menuntun ke jalan kesejahteraan secara fisik, emosional, dan spiritual.

Pengampunan sendiri melibatkan keputusan untuk melepaskan kebencian dan pikiran balas dendam. Sementara, memaafkan menuntun Anda pada rasa pengertian, empati, dan belas kasih bagi orang yang menyakiti Anda.

Memaafkan tidak berarti melupakan atau membiarkan luka yang telah merugikan Anda. Namun, hal ini memberikan rasa damai yang membantu hidup untuk terus berlanjut.

Melepaskan dendam dan kepahitan memberikan jalan bagi kesehatan yang lebih baik, serta ketenangan pikiran.

Selain itu hubungan akan jauh lebih sehat, kesehatan mental membaik, berkurangnya kecemasan, stres, dan permusuhan, kekebalan tubuh yang jauh lebih kuat, serta kesehatan jantung yang meningkat.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


Menyimpan dendam membawa depresi

Warga berdoa saat berziarah di TPU Karet Pasar Baru Barat, Jakarta, Sabtu (16/6). Ziarah kubur atau "nyekar" pada hari raya lebaran merupakan salah satu tradisi umat muslim untuk mendoakan sanak keluarga yang meninggal dunia. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Mudah bagi seseorang untuk menyimpan dendam, terutama dari orang yang paling kita percaya dan cintai. Hal itu menyebabkan amarah, kesedihan, dan kebingungan.

Namun, hal tersebut hanya membawa Anda pada rasa depresi, kepahitan dalam sebuah hubungan, hingga tidak adanya makna dan tujuan dalam hidup.

Untuk itulah, penting bagi Anda untuk bisa memaafkan dan juga mengampuni orang lain. Akuilah tentang emosi yang dirasakan dan bagaimana hal buruk mempengaruhi perilaku. Lepaskanlah hal tersebut.

Maafkan juga orang yang telah menyinggung Anda. Jauhkan diri dari perasaan sebagai seorang korban dan lepaskan kendali pada orang yang membuat kehidupan Anda terganggu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya