Cara Aman Menyusul Kendaraan di Jalan Tol

Saat mendahului di jalan tol, kecepatan kita harus lebih tinggi dari pengendara lain. Salah perhitungan sedikit bisa berakibat fatal.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 18 Jun 2018, 10:08 WIB
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Dalam Kota, Jakarta, Senin (11/6). H-4 Lebaran sejumlah ruas tol di Jakarta ramai lancar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Jalan bebas hambatan atau tol jadi salah satu pilihan masyarakat agar mampu melaju dengan lebih cepat. Bahkan di momen Lebaran seperti ini, mereka memanfaatkan jalan tol sebagai pilihan utama.

Namun demikian, seperti dilansir situs Nissan, berkendara di jalan tol butuh perhatian ekstra. Pasalnya, di jalan tol para pengemudi diperbolehkan berkendara dengan kecepatan tinggi hingga maksimal 100 km/jam dan kecepatan minimum 40 km/jam.

Namun perlu dicatat, memacu mobil dengan kecepatan tersebut, berisiko besar mengalami kecelakaan, terlebih jika kehilangan konsentrasi.

Selain wajib berhati-hati, berkendara di jalan tol juga harus mengetahui aturan-aturan yang berlaku, termasuk tahu cara mendahului mobil lain. Pasalnya, tak sedikit pengendara mobil yang kurang perhatian di sekitar, sehingga saat menyusul, justru menyebabkan terjadi kecelakaan.

Oleh karena itu, saat mendahului maka kecepatan yang dibutuhkan harus lebih tinggi dari pengendara lain. Salah perhitungan sedikit justru bisa berakibat fatal.

Berikut ini cara aman mendahului mobil di jalan tol:

 


1. Dahului dengan Cepat Tanpa Ugal-ugalan

Ketika mendahului mobil lain wajib memiliki kecepatan tinggi. Setidaknya, kecepatan Anda 16 km/jam lebih cepat dibandingkan mobil yang akan Anda dahului. Bila kurang dari itu atau tidak mencukupi untuk mencapai kecepatan tersebut, maka jangan dahului.

Selain itu, pastikan Anda berhati-hati ketika mendahului kendaraan melalui blind spot mereka. Jangan menganggap sang pengendara bisa melihat Anda. Gaya mengemudi seperti itu hanya menjadikan Anda sebagai pengendara yang ugal-ugalan.

2. Lihat Spion Sebelum Memberikan Tanda

Sebelum menyalakan tanda lampu sein sebagai tanda ingin mendahului, wajib bagi Anda untuk melakukan pengamatan visual di area sekitar mobil.

Gunakan spion untuk melihat tidak hanya kondisi sekitar melainkan juga lajur jalan yang ingin Anda gunakan untuk mendahului kendaraan. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada mobil bergerak di lajur jalan yang sama.

3. Bila Melihat Kedipan Lampu, Sebaiknya Kembali ke Lajur Asal

Ketika mendahului kendaraan pada saat berada di jalan tol, jangan pernah kembali mundur ke lajur asal kecuali mobil belakang mengedipkan lampu.

Kedipan lampu menandakan bahwa Anda tidak boleh menghalangi laju kendaraan tersebut dengan alasan kecepatan yang terlalu tinggi atau ketidakmampuan pengendara untuk memberikan Anda jalan.

 


4. Berhati-hati Bila Mobil Lain Meningkatkan Kecepatan

Ada beragam karakter pengendara di jalan raya. Ada orang yang membiarkan Anda mendahului mereka, namun ada pula yang merasa kurang senang ketika mobilnya disusul dan menganggap hal ini sebagai tantangan balapan.

Orang yang seperti ini biasanya justru akan menambah kecepatannya ketika Anda mendahuluinya. Bila hal tersebut terjadi pada Anda, sebaiknya mundur kembali ke kendaraan tersebut dan jauhilah kendaraan itu.

5. Berikan Tanda Klakson atau Kedipan Lampu Bila Tidak Ada Celah Mendahului

Umumnya mobil yang lebih cepat bergerak di lajur paling kanan dan yang paling lambat berada di sebelah kiri. Meski begitu, ada juga kendaraan yang melaju pelan justru menempati lajur kanan dan hal ini membuat Anda sulit untuk mendahuluinya.

Menunggu agar lajur kosong tentu butuh waktu lama. Biasanya orang akan memberikan tanda klakson atau kedipan lampu agar pengendara tersebut minggir dari lajur kanan.

Beberapa cara di atas bisa Anda praktikan setiap kali berkendara di jalan tol. Yang terpenting adalah bagaimana Anda memberikan tanda kepada orang lain ketika ingin mendahului.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya