Liputan6.com, Jakarta Pernikahan adalah komitmen seumur hidup. Sayangnya, tidak semua orang mampu melakukannya, sehingga selingkuh dalam pernikahan bukanlah hal baru. Bahkan, sebuah studi bisa memperkirakan, kapan selingkuh dalam pernikahan paling rentan terjadi.
Studi tadi, yang diterbitkan dalam The Journal of Sex Research, melansir Women's Health, Minggu (17/6/2018), menemukan perselingkuhan jadi lebih mungkin terjadi seiring waktu. Dan, suami lebih mungkin selingkuh dibanding istri (walau harus diingat, ada juga istri yang berselingkuh).
Advertisement
Para peneliti menentukan, istri rentan berselingkuh saat usia pernikahan ada pada masa enam dan 10 tahun. Sedangkan suami lebih mungkin selingkuh setelah menikah selama 11 tahun.
Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengumpulkan data dari 423 partisipan. Partisipan diminta untuk mengurutkan--berdasarkan mana yang paling penting--29 alasan mereka menolak selingkuh. Mereka juga diminta untuk menyebutkan kemungkinan mereka melakukan hubungan di luar nikah, jika ada kesempatan.
Saksikan juga video menarik berikut:
Alasan Selingkuh
Hasil yang ditemukan, berjenis kelamin wanita, bersifat relijius, dan baru saja menikah, adalah tiga faktor penentu utama yang membuat orang menolak selingkuh.
Keputusan untuk tidak berselingkuh lebih didorong oleh faktor internal, dibanding eksternal. Takut jadi berakhir sendiri, dan keinginan untuk memenuhi standar moral yang ada lebih menahan seseorang untuk tidak selingkuh dibanding kekhawatiran bagaimana perselingkuhan bisa menyakiti pasangan atau anak-anak mereka.
Namun perlu diingat, penelitian ini berdasarkan jawaban dari para partisipan dari kuesioner, dan bukannya studi kejadian sebenarnya. Walau begitu, studi ini bisa memberikan gambaran, kapan waktu pernikahan sedang rentan-rentannya terhadap perselingkuhan.
Advertisement