Liputan6.com, Kediri - Fatwa Fardhu Ain dipertanyakan oleh relawan santri, Agus Iffatul Lathoif (Gus Thoif), putra KH Zainuddin Jazuli. Menurutnya para ulama dan kiai tidak sembarangan dalam mendukung pasangan Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno.
Berbagai pertimbangan dan istikharah pasti telah dilakukan.
Advertisement
"Kami hanya bisa mendoakan semoga mendapatkan hidayah pada mereka yang menyatakan bahwa para masyayih dan para kiai kami yang telah mendukung Gus Ipul dan Mbak Puti sebagai pengkhianat Allah dan rasulnya. Naudzubillahi min dzalik," ujar Gus Thoif di Pondok Pesantren Ploso, Kediri, Minggu (17/6/2018).
Menurut Gus Thoif, fatwa yang dikeluarkan para pendukung Khofifah-Emil tersebut sangat tidak masuk akal.
Dia bahkan meminta mereka yang menuding kiai dan ulama pendukung Gus Ipul-Mbak Puti telah ingkar Allah dan ingkar Nabi untuk mengaji ulang.
"Fatwa tersebut sungguh tidak masuk akal, ibarat kalau kiai dawuh kepada santri: kalau ngaji dan membaca kitab, memahami dan mengupasnya yang tuntas, jangan diambil sepotong," ujar Gus Thoif.
Statement Pendukung Khofifah Dipertanyakan
Pengasuh Pesantren Ploso, Kediri ini juga mempertanyakan statement pendukung Khofifah yang kini justru sibuk membantah telah menempel spanduk fatwa Fardhu Ain di berbagai daerah.
"Titik masalahnya, jangan pada asapnya yang diributkan, bukankah asapnya gak akan keluar kalau gak ada apinya. Artinya, fatwanya itu kan apinya. Diurus dong apinya. Kok malah lempar batu sembunyi tangan," ujarnya.
Sebelumnya ramai diberitakan dan viral di media sosial, sejumlah orang mengeluarkan fatwa bahwa mendukung Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak hukumnya fardhu ain (wajib bagi setiap umat Islam).
Reporter: Witanto
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:
Advertisement