Tim Gabungan Akan Cari Buaya hingga 7 Hari

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kepulauan Seribu menjadi inisiator tim gabungan pencarian buaya.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 17 Jun 2018, 16:43 WIB
Ditpolair Baharkam Mabes Polri melakukan patroli memburu buaya di Teluk Jakarta, Rabu (17/6). Patroli dilakukan guna mencari buaya yang sempat muncul di Dermaga Pondok Dayung hingga Ancol. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Victor Siagian mengungkapkan, tim gabungan pencari buaya akan dilakukan hingga 7 hari ke depan. Hari ini merupakan hari pertama pencarian.

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kepulauan Seribu menjadi inisiator tim gabungan pencarian buaya.

"Sepakat tadi saya sama Pak Bupati 7 hari kita cari. ini pencarian pertama," ujar Victor, Minggu (17/6/2018).

Namun, batas waktu pencarian tersebut bersifat situasional. Artinya, jika dalam waktu 7 hari buaya tidak juga muncul dan tidak ditemukan maka pencarian berakhir. Sedangkan, jika buaya tersebut muncul kembali, maka waktu pencarian akan ditambah.

"7 hari kita rencananya. Kita lihat situasi," katanya.

Tim gabungan diturunkan untuk menyisir 4 titik wilayah pencarian sang buaya. Tim Damkar menyisir sepanjang daerah Ancol, selanjutnya ada tim Basarnas yang menyisir ke arah Kali Adem adem dari Marina Ancol.

Kemudian ada juga tim TNI AL yang menyisir ke dekat lokasi awal penemuan buaya, Pondok Dayung dan tim terakhir yaitu gabungan dari sejumlah tim kepolisian, seperti Polres, Satpol PP dan Polair yang menyisir ke sepanjang wilayah laut.

Rencananya, mereka akan menyisir keempat wilayah pencarian itu dari pagi hingga sore pada setiap harinya selama 7 hari berturut-turut. Namun untuk hari ini mereka mulai jalan melakukan penyisiran dari pukul 10.00 WIB dari Marina Ancol.

Mereka menyisir menggunakan 11 kapal yang masing-masing bertanggung jawab terhadap sektor wilayah pencariannya. Tim pencarian buaya juga melibatkan pawang buaya dari Taman Margasatwa Ragunan. Sebab, mereka dianggap lebih berpengalaman terhadap hewan tersebut.

"Kita rencana jam 9 pagi sampai jam 3 sore. Dari kita, ke pulau bidadari yang Ancol, Damkar," ujar dia.


Siapkan Jaring hingga Galah

Suasana saat Ditpolair Baharkam Mabes Polri melakukan patroli memburu buaya di Teluk Jakarta, Rabu (17/6). Keberadaan reptil buas yang sempat terekam video warga itu sempat viral di media sosial. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Victor menyebutkan, sejumlah peralatan akan digunakan untuk menangkap buaya tersebut. Contohnya tali jaring hingga galah.

"Menyesuaikan di lapangan seperti tali jaring, bawa galah yang ada moncongnya dari marga satwa," sebut Victor.

Victor menuturkan, posko dari tim gabungan pencari buaya akan dipusatkan di Mako Polres Kepulauan Seribu. Dia menyebutkan, mereka mencari buaya tersebut agar reptil itu tidak mengancam manusia.

"Kita buat patroli gabungan, poskonya kita pusatkan di mako polres. Gabungannya dari satpol pp pemprov, basarnas, damkar juga, tni al, taman margasatwa ragunan," tuturnya.

Berikut rincian personel tim gabungan pencari buaya:

TNI AL: 15

Koramil: 4

Polres: 25

Dit Polair: 18

Damkar: 25

Pol PP: 6

Kan SAR: 7

JAA: 5

Tim Ragunan: 4

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya