Liputan6.com, London - Pemerintah Inggris pada Sabtu 16 Juni 2018 berubah sikap mengenai perizinan penggunaan minyak ganja, dan mengatakan bahwa seorang anak laki-laki penderita epilepsi dapat diobati dengan minyak tersebut.
Keputusan itu datang setelah ibu pasien mengatakan kepada pemerintah Inggris bahwa anaknya membutuhkan metode pengobatan minyak ganja agar selamat dari serangan kejang yang parah.
Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid mengatakan ia telah setuju untuk segera mengeluarkan izin bagi Billy Caldwell (12), agar dapat mendapat pengobatan medis dengan minyak ganja. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (18/6/2018).
Javid mengatakan keputusannya didasarkan pada nasihat dari para dokter senior yang menegaskan bahwa Caldwell, yang diopname pada malam sebelumnya, menderita keadaan darurat medis.
Baca Juga
Advertisement
Sang Mendagri Inggris menambahkan bahwa prioritas segera pemerintah adalah memastikan bahwa Caldwell memperoleh "pengobatan paling manjur dengan cara yang aman."
Minyak ganja dilarang penggunaannya di Inggris. Pihak berwenang sempat menyita minyak ganja dari Charlotte Caldwell, ibu Billy, ketika ia berusaha membawanya masuk ke Inggris dari luar negeri pada Senin pekan lalu.
Dia mengatakan putranya menderita kejang parah dua kali beberapa malam sebelumnya, dan bahwa minyak ganja adalah obat satu-satunya yang dapat mencegah kejang yang mengancam nyawa Billy.
Meski begitu, belum jelas apakah pemerintah Inggris akan memberikan perizinan serupa pada pasien lain, menyusul langkah terbaru Mendagri Sajid Javid kepada Billy Caldwell.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Perusahaan Optimistis Australia Akan Legalkan Ganja untuk Medis
Di belahan mancanegara lain, salah satu perusahaan ganja terbesar di dunia optimistis bahwa pemerintah Australia akan segera melegalkan penggunaan ganja untuk orang dewasa demi kepentingan medis dan rekreasional.
Optimisme itu muncul di tengah perdebatan politik baru tentang reformasi undang-undang legalisasi ganja yang sedang diusulkan pemerintah dan parlemen.
Canopy Growth Corporation, sebuah perusahaan terbuka Kanada senilai 5,6 miliar dolar telah mengantongi hak paten Australia untuk berbagai produk ganja.
Salah satunya, merek global "Tweed-feel free", yang berfokus pada produk ganja untuk kepentingan medis dan rekreasional -- seperti penggunaannya di Amsterdam atau beberapa negara lain yang telah memiliki kebijakan legalisasi kanabis. Demikian seperti dikutip dari ABC Indonesia, Selasa (24/4/2018).
Perusahaan tersebut juga telah menyewa perusahaan pelobi dan peneliti politik dari Crosby Textor untuk membantu dalam diskusi dengan pemerintah federal dan negara bagian di sini mengikuti keputusan Australia pada 2016 untuk melegalkan ganja untuk penggunaan obat.
Di sisi lain, Bruce Linton, pendiri Canopy Growth Corporation mengatakan bahwa harapannya untuk pasar Australia tinggi.
Linton mengatakan pandangan Canopy adalah; sekali suatu negara memungkinkan ganja untuk medis, tidak dapat dihindari bahwa legalisasi penggunaan rekreasional akan mengikuti.
"Setiap negara yang melegalkan ganja dalam ruang lingkup nasional, memulainya pada suatu titik dengan mengizinkannya demi kepentingan medis," kata Linton.
Advertisement