Raja Thailand Kuasai Harta Kerajaan Senilai Rp 417,8 Triliun

Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn diberikan hak pengelolaan penuh atas aset kerajaan yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 30 miliar atau Rp 417,8 triliun.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 18 Jun 2018, 06:48 WIB
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn bersama anggota keluarga kerajaan lainnya mengikuti prosesi kremasi almarhum Raja Bhumibol Adulyadej di Bangkok, Thailand (26/10). (AP Photo/Kittinun Rodsupan)

Liputan6.com, Bangkok - Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn diberikan hak pengelolaan penuh atas aset kerajaan yang nilainya mencapai US$ 30 miliar atau Rp 417,8 triliun. Pundi-pundi harta monarki Dinasti Chakri tersebut kini berstatus sebagai milik pribadi sang penguasa.

Crown Property Bureau, badan yang sebelumnya mengelola aset kerajaan mengatakan, pihaknya mengalihkan kepemilikan aset menyusul perubahan aturan tahun lalu.

Sebagai konsekuensinya, untuk kali pertamanya dalam sejarah, pajak bisa dikenakan terhadap aset kerajaan.

"Yang Mulia (Raja Thailand) telah mengambil keputusan untuk membuat aset kerajaan (Crown Property Assets) menjadi subjek kewajiban dan pajak seperti halnya aset pribadi yang menjadi milik warga negara lain," demikian pernyataan pihak Crown Property Bureau dalam situsnya Sabtu 16 Juni 2018, seperti dikutip dari BBC News, Minggu (17/6/2018).

Badan tersebut juga memberi kepastian bahwa manajemen aset tersebut akan dilakukan secara transparan dan terbuka untuk diperiksa.

Para pengamat menilai, raja baru tersebut telah bekerja keras untuk meningkatkan reputasinya dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut punya arti penting, sebab, secara tradisional raja dianggap sebagai kekuatan penuntun dalam dunia perpolitikan Thailand yang kerap dilanda gejolak.

Maha Vajiralongkorn diangkat menjadi raja pada Desember 2016. Penguasa berusia 65 tahun itu menggantikan ayahnya yang sangat dihormati, Raja Bhumibol Adulyadej -- yang menjadi pemimpin monarki terlama di dunia saat meninggal dunia pada Oktober 2016.

Sebelum menjadi raja, Maha Vajiralongkorn dilaporkan menghabiskan banyak waktu di luar negeri. Gaya hidupnya yang berwarna juga menjadi sorotan banyak media asing.

Sementara, Crown Property Bureau (CBU) sebelumnya telah mengelola aset kerajaan sejak badan tersebut didirikan pada 1938. Selama beroperasi, lembaga tersebut telah dipimpin empat direktur yang ditunjuk langsung oleh raja dan juga menteri keuangan.

Ayah Vajiralongkorn, Raja Bhumibol, yang memerintah selama tujuh dekade, mengangkat manajer profesional yang juga orang dalam istana untuk mengelola bisnis kerajaan.

Chirayu Israngkun Na Ayutthaya, yang telah menjadi direktur jenderal Crown Property Bureau sejak tahun 1987, pada Maret 2018, digantikan oleh Marsekal Satitpong Sukvimol, orang dekat Raja Vajiralongkorn.

Aturan lese majeste yang ketat di Thailand, yang melarang kecaman bahkan kritik terhadap monarki. Undang-undang juga melindungi keluarga kerajaan dari sorotan publik dan pengawasan aparat.

Jadi, apapun keputusan Raja Thailand, sifatnya adalah mutlak. Tak bisa diganggu gugat. 


Monarki Terkaya di Dunia

Putri Thailand Maha Chakri Sirindhorn, Putri Ubolratana, Putri Bajrakitiyabha dan Putri Sirivannavari Nariratana saat mengikuti prosesi kremasi almarhum Raja Bhumibol Adulyadej di Bangkok, Thailand (27/10). (AFP Photo/Anthony Wallace)

Nilai aset kerajaan Thailand yang sebesar US$ 30 miliar atau Rp 417,8, baru sekadar perkiraan. Besaran sebenarnya belum diketahui.

Pada 2012, Majalah Forbes memperkirakan nilai properti dan investasi lain milik monarki mencapai lebih dari US$ 30 miliar. Raja Bhumibol Adulyadej juga masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.

Data bursa saham pada bulan Maret 2018 menunjukkan, raja Thailand mendapatkan saham yang nilainya hampir US$ 150 juta dari Siam Cement Group Pcl.

Sementara, pada bulan Oktober, saham senilai lebih dari US$ 500 juta di Siam Commercial Bank dipindahkan ke kepemilikan raja.

Aset paling terkenal dari Crown Property Bureau adalah real estate di Bangkok, ibukota Thailand, Siam Commercial Bank dan Siam Cement Group, konglomerasi bahan bangunan terbesar di Negeri Gajah Putih

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya