Arus Balik, Begini Langkah Awal Antisipasi Kondisi Darurat di Jalan Tol

Bukan tidak mungkin, saat melintas di tol, mobil yang dikendarai mengalami masalah. Misal ban bocor atau mesin overheat hingga mogok.

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Jun 2018, 16:21 WIB
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya saat arus mudik lebaran, saat balik dari kampung halaman, pengendara wajib mempersiapkan kendaraannya. Pasalnya, kondisi lalu lintas saat kembali ke perantauan, juga sama halnya dengan saat berangkat, yaitu macet dan pastinya menguras tenaga.

Arus mudik atau balik lebaran tahun ini, pengendara memang sudah bisa melewati tol Trans Jawa. Jalan bebas hambatan ini, sudah mampu menghubungkan antara Jakarta hingga Surabaya, dan juga sebaliknya.

Namun, masih banyak jalur tol fungsional, yang memang pengerjaannya belum selesai, dan untuk kondisi keselamatannya masih belum maksimal.

Bukan tidak mungkin, saat melintas di tol, mobil yang dikendarai mengalami masalah. Misal ban bocor atau mesin overheat hingga mogok. Untuk itu, tak ada salahnya Anda memperhatikan beberapa hal saat kondisi darurat terjadi di jalan tol.

Melansir tips dan trik dari laman Astraworld, berikut hal yang harus kita lakukan saat kondisi darurat di tol terjadi:

1. Tenang

Kepanikan justru bisa mempersulit diri mengatasi masalah.

2. Nyalakan Lampu Hazard

Tambahkan lampu kecil jika kejadiannya pada malam hari. Tujuannya adalah agar lebih terlihat oleh pengendara lain, sehingga mobil yang melintas dapat mengetaui bahwa ada mobil yang sedang dalam kondisi darurat dan berhenti di pinggir jalan.

Lampu hazard juga dapat terlihat dari kejauhan sehingga mobil yang melintas lebih berhati-hati dan pengemudi memposisikan mobil lebih ke kanan.


Selanjutnya

Sejumlah kendaraan pemudik melaju di tol fungsional (tol darurat) Brebes Timur-Pemalang di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (30/6). Pada arus balik H+5 kendaraan yang melintas di tol fungsional melonjak lebih dari 1.063. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

3. Utamakan Keselamatan

Pinggirkan mobil ke bahu jalan tol. Posisikan roda kiri lebih keluar dari bahu jalan, hingga menapak di rumput. Tujuannya adalah untuk menghindari terserempet oleh pengendara lain yang sedang menggunakan jalur paling kiri selain bahu jalan.

4. Pasang Segitiga Pengaman

Alat ini menginformasikan kepada pengendara lain bahwa ada kendaraan sedang bermasalah. Segitiga pengaman dipasang lebih dari 10 meter di belakang mobil. Selain itu, posisikan lebih keluar 30-50 sentimeter, jika ditarik garis lurus dari bodi terluar mobil sisi kanan searah dengan perlintasan mobil lain.

Namun, jika jalan tol sedang macet atau padat merayap, jarak segitiga pengaman bisa dikurangi menjadi 5 meter.


Selanjutnya

5. Keluarkan Penumpang dari Mobil

Tujuannya untuk menghindari cedera jika terjadi tabrak belakang oleh pengendara. Usahakan tidak ada satu orang pun yang berada di dalam mobil, mengingat risikonya yang cukup parah jika terjadi tabrak belakang.

6. Hubungi Pengelola Jalan Tol

Andai masalah tidak bisa diatasi sendiri, segera hubungi pengelola jalan tol. Jika berada di jalan tol Jasa Marga, Anda dapat menghubungi hotline 14080 untuk meminta bantuan penderekan ke pintu keluar tol yang terdekat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya