Berwisata Air Saat Libur Lebaran, Bocah-Bocah Ditemukan Tewas Tenggelam

Bocah-bocah ini tenggelam terbawa arus sungai, ombak ganas, dan di kolam bekas galian bijih besi.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jun 2018, 20:02 WIB
Ilustrasi Foto Tenggelam (iStockphoto)

Liputan6.com, Jember - Dua pelajar asal Kabupaten Bondowoso ditemukan tewas tenggelam saat mandi di kawasan muara sungai objek wisata Pantai Payangan yang berada di Desa Sumberejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kedua pelajar itu yakni Rofin (14) dan Muhammad Radip (12).

"Hari ini satu korban yang hilang terseret arus sungai hingga Pantai Payangan ditemukan meninggal dunia, sehingga total korban yang meninggal dunia sebanyak dua orang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, dilansir Antara, Senin (18/6/2018).

Menurutnya, rombongan wisatawan asal Kabupaten Bondowoso datang ke Pantai Payangan pada Minggu, 17 Juni 2018, sore dan berkumpul di tepi sungai untuk bersantai, tetapi tidak selang lama korban bersama teman-temannya mandi di tepi muara sungai yang hilirnya ke Plawangan Pantai Payangan yang merupakan pantai laut selatan.

"Tim SAR wisata dan nelayan sekitar yang melihat korban mandi sudah mengingatkan kepada keluarga korban, agar tidak mandi di area muara. Namun, keluarga korban tidak menghiraukan teguran dari petugas dan warga setempat," tuturnya.

Sekitar setengah jam mandi di muara, tiba-tiba arus sungai cukup deras dan menyeret tiga pelajar yang mandi hingga ke Plawangan Pantai Payangan Jember, sehingga petugas pantai dan warga setempat berusaha menyelamatkan korban.

"Satu korban atas nama Angga Erlangga (12) berhasil diselamatkan, sedangkan korban Rofin ditemukan meninggal dunia dan satu korban lagi Muhammad Radip hilang terseret arus hingga perairan Pantai Payangan dan ditemukan Senin pagi di sekitar lokasi," katanya.

Saat menerima laporan korban tenggelam pada Minggu (17/6) sore, lanjut dia, BPBD Jember berkoordinasi dengan pihak Basarnas dan tim SAR gabungan di wilayah hilangnya korban yang tenggelam.

"Jenazah korban Muhammad Radip pagi tadi ditemukan oleh nelayan di sekitar Plawangan Pantai Payangan, selanjutnya tim SAR Teluk Love, nelayan, dan keluarganya mengevakuasi korban yang selanjutnya jenazah dibawa dengan menggunakan mobil Polsek Ambulu ke puskesmas terdekat," ujarnya.

Heru mengimbau wisatawan untuk mematuhi rambu-rambu yang dipasang oleh pihak pengelola objek wisata demi kenyamanan dan keselamatan pengunjung saat menikmati libur Lebaran di Kabupaten Jember, agar kejadian serupa tidak terjadi di sejumlah objek wisata pantai selatan Jember.


Bocah Perempuan Tewas Terseret Arus Sungai Kampar

(Ilustrasi) bocah tenggelam

Seorang bocah perempuan berusia delapan tahun ditemukan meninggal dunia di lokasi wisata air Desa Terata Buluh, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Kapolsek Siak Hulu Kompol Dedi Suryadi di Pekanbaru, Senin mengatakan korban bernama Anisa Andini meninggal akibat terseret arus sungai Kampar ketika sedang mandi saat momen lebaran akhir pekan kemarin.

"Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong," katanya, dilansir Antara.

Ia menjelaskan insiden tersebut terjadi pada Sabtu kemarin (16/6) saat korban bersama adiknya bernama Sinta Alyfirrana (5) bersama ayahnya Fahrudin sedang liburan dan mandi di salah satu destinasi wisata air tersebut.

Selang beberapa lama kemudian, Fahrudin, ayah korban berteriak meminta tolong karena kedua anaknya justru tiba-tiba terseret arus sungai.

Seorang Bhabinkamtibmas Desa Teratak Buluh, Brigadir David Gusmanto bersama masyarakat langsung berusaha memberikan pertolongan. Dua bocah malang itu berhasil diselamatkan dari arus sungai yang deras tersebut dan sempat dilarikan ke rumah sakit.

Namun, nyawa Anisa tidak dapat diselamatkan sementara adiknya berhasil ditangani medis dengan baik.

"Adik Sinta saat ini masih menjalani perawatan intensif," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas liburan, terutama di sekitar aliran sungai.

"Orangtua juga harus lebih awas dalam menjaga anak-anak agar kejadian serupa tidak terulang lagi," tuturnya.


Bocah SD Tenggelam di Kolam Bekas Lubang Galian Bijih Besi

ilustrasi tenggelam

Seorang pelajar SD, Rizky Alpian (8) warga Desa Penago Baru Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu ditemukan tewas setelah terpeleset dan jatuh ke kolam lubang bekas galian tambang bijih besi di Desa Rawa Indah.

"Korban bersama temannya sedang asik memancing di tepi kolam tiba-tiba terpeleset dan jatuh ke dalam kolam dan tenggelam," kata Toni, warga yang ikut mengevakuasi jenazah korban saat dihubungi dari Bengkulu, dilansir Antara, Senin.

Ia mengatakan korban yang tidak bisa berenang sempat tenggelam selama satu jam sebelum dilakukan pencarian oleh warga.

Setelah dilakukan penyelaman ke dasar kolam yang mencapai kedalaman 5-7 meter, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Toni mengatakan kolam yang saat ini dijadikan warga sebagai kolam ikan dan pemancingan tersebut merupakan bekas galian tambang pasir biji besi peninggalan PT Famiaterdio Nagara.

Perusahaan tersebut beroperasi di sekitar desa Rawa Indah pada 2008-2010 dan dipaksa berhenti oleh warga Penago Baru dan Rawa Indah karena kecemasan mereka terhadap kerusakan lingkungan pesisir.

"Sejak penambangan berhenti tidak ada reklamasi yang dilakukan pihak perusahaan sehingga korban jiwa berjatuhan," kata dia.

Salikin, kerabat korban mengatakan warga sudah resah dengan keberadaan lubang bekas galian tersebut sebab rawan memakan korban.

Sebelumnya kata dia, peristiwa serupa pernah terjadi, tetapi beruntung korban yang terpeleset ke dalam kolam dapat diselamatkan.

Menurut dia, sejak PT Famiaterdio Nagara berhenti beroperasi, warga sudah meminta pemerintah daerah Seluma untuk mereklamasi bekas galian tersebut.

Kini lanjutnya, masih ada empat kolam bekas galian tambang yang menganga bahkan satu kolam memiliki kedalaman hingga 14 meter.


Hilang 2 Hari Ketika Berenang, Bocah Laki-Laki Ditemukan Tewas

Tenggelam di Bengawan Solo, berikut ini daftar nama-nama santri Pondok Langitan yang jadi korban. (Ilustrasi: cdn2.hubspot.net)

Nelayan menemukan jasad bocah bernama Muhammad Rizki (7) di Pantai Laut Kuala, Kabupaten Bireuen, setelah menghilang selama dua hari saat berenang di pantai.

Komandan Pangkalan TNI AL Lhokseumawe Kolonel Laut (P) M Sjamsul Rizal di Lhokseumawe, Minggu malam mengatakan, jasad bocah yang hilang saat berenang di Pantai Laut Kuala pada Sabtu (16/6), ditemukan pada Minggu petang, sekitar pukul 18.45 WIB.

"Perkembangan pencarian hari kedua terhadap bocah korban tenggelam dan terseret arus laut itu ditemukan nelayan di pinggir pantai Gampong (desa) Jangka Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen dalam keadaan sudah meninggal dunia dengan kondisi jasad yang masih utuh," ungkap Danlanal dilansir Antara.

Selanjutnya, warga langsung menghubungi keluarga korban dan tim pencari korban yang masih ada di lokasi.

"Sebelum dibawa pulang jasad korban ke rumah duka di Kabupaten Aceh Utara, dimandikan dan dikafankan serta disalatkan terlebih dahulu oleh masyarakat Gampong Jangka Alue Buya Pasie," jelas Dan Lanal Lhokseumawe.

Korban yang masih berusia 7 tahun sedang bermain air dengan menaiki ban pelampung bersama dengan temannya dengan jarak hanya 4 meter dari pinggir pantai.

Lalu korban terpeleset dan jatuh ke air dan ditemukan keesokan harinya, setelah dilakukan upaya pencarian oleh berbagai instansi terkait di Bireun dan masyarakat setempat.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya