Liputan6.com, Jakarta - Saat Formula E memulai balap pada 2014, banyak yang memprediksi ajang adu kebut mobil listrik ini tidak akan bertahan lama. Apa serunya, melihat 'jet darat' berlari kencang di depan penonton, tanpa deru mesin dan sangat hening.
Namun, hal tersebut berbanding terbalik. Empat tahun penyelenggaran Formula E, balapan ini semakin populer. Bahkan untuk musim depan, BMW, Mercedes-Benz, dan Porsche akan bergabung bersama Audi, Renault, dan Jaguar dalam seri ini.
Melansir Autoevolution, Senin (18/6/2018), bahkan beberapa pabrikan merelakan kejuaran lain agar fokus di Formula E. Sebut saja Mercedes, yang akan mengarungi balap bersama DTM.
Baca Juga
Advertisement
Menjadi bukti, bertukar mesin pembakaran konvensional dengan motor listrik cukup berhasil. Tapi, bagaimana jika dunia memiliki seri balap lain, yaitu mobil listrik tanpa pengemudi?
Setidaknya, hal tersebut sudah dipikirkan oleh Daniel Simon, orang di belakang desain mobil yang digunakan di film-film, seperti Tron: Legacy, Oblivion.atau Captain America.
Daniel memikirkan, apa yang disebut Roborace sebagai platform motorsport dan hiburan ekstrim untuk masa depan teknologi otomotif yang relevan. Dalam hal lain, ini merupakan seri balap untuk mobil self-driving alias autonomous.
Selanjutnya
Balapan akan berlangsung sama seperti Formula E, dengan 10 tim balap yang ambil bagian dengan dua kendaraan yang sama. Semuanya bakal berkompetisi di berbagai sirkuit kota, selama satu jam balapan.
Sebagai bayangan, Simon telah merancang satu konsep Robocar.
Mobil akan memiliki panjang 4,8 meter dan lebar 2 meter. Tentu saja, mobil tidak memiliki kokpit, dan beratnya hanya 1.000 kg. Empat motor listrik memutar roda, masing-masing mengembangkan 300kW, dan baterai 540kW sebagai jantung mobil.
Dengan spesifikasinya, mobil bakal memiliki torsi 1.200 Nm. Dengan motor listrik itu juga, mobil seharusnya mampu mencapai kecepatan tertinggi 322 km/jam.
Advertisement