Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyebut banyak penguasa yang bertindak sewenang-wenang. Bahkan tindakan tersebut dianggapnya telah melampau batas.
SBY tidak menyebut siapa sosok pemimpin yang dimaksud. Pun terkait dengan kebijakan apa yang dianggap mencederai keadilan dan akal sehat.
Advertisement
"Saya perhatikan, banyak penguasa yang lampaui batas sehingga cederai keadilan dan akal sehat. Mungkin rakyat tak berdaya, tapi apa tidak takut kpd Tuhan, Allah SWT ? *SBY*," tulis dia dalam akun twitternya, @SBYudhoyono, yang dikutip Liputan6.com, Jakarta, Senin (18/6/2018).
SBY menulis tweet tersebut setelah M Iriawan dilantik sebagai penjabat sementara Gubernur Jawa Barat. Iriawan menggantikan Ahmad Heryawan yang habis masa tugasnya pada 13 Juni 2018.
Nada penolakan juga disuarakan Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang menyayangkan penunjukan Sestama Lemhanas Komjen Pol M Iriawan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat.
Dia mempertanyakan langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang bersikap tidak bijak dengan memilih Pj Gubernur yang dapat menimbulkan kontroversi.
"Bahkan kalau bisa menolak, akan kami tolak. Tapi karena ini hak pemerintah, maka kami mempertanyakan langkah tersebut," kata Ferdinand saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin (18/6/2018).
Pertanyakan Sikap Jokowi
Dia juga mempertanyakan sikap Jokowi yang tetap menginginkan mantan Kapolda Metro Jaya sebagai Pj Gubernur meskipun pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengusulkan salah satu nama. Sehingga hal itu dapat menimbulkan berbagai dugaan dan pertanyaan.
Tak hanya itu, dia menyebut sebelumnya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto telah membatalkan rencana penunjukkan Pj Gubernur dari Kepolisian.
"Terlebih tadi kami mendengar pengakuan Mendagri bahwa sebetulnya mengusulkan Sekjen Mendagri sebagai Pj Gubernur. Mengapa Jokowi ngotot memilih Iwan Bule bahkan harus mengabaikan protes publik," ucapnya.
Karena hal itu, dia menyimpulkan terdapat sesuatu hal Pilkada Jawa Barat 2018.
"Bagi kami, sekarang berkesimpulan bahwa di Jabar ada potensi kecurangan dalam pilkada nanti saat pencoblosan maupun saat perhitungan suara," jelas Ferdinand.
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Advertisement