Libur Lebaran Berakhir, PLN Prediksi Konsumsi Listrik Naik Mulai 20 Juni

Untuk menyesuaikan konsumsi listrik, PLN mempersiapkan pengoperasian kembali pembangkit-pembangkit, yang tidak dioper‎asikan selama konsumsi listrik turun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Jun 2018, 19:37 WIB
Ilustrasi konsumsi Listrik. (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mengantisipasi kenaikan konsumsi listrik Jakarta menjelang berakhirnya libur lebaran 2018, setelah‎ mengalami penurunan akibat berkurangnya aktivitas karena libur panjang.

Direktur PLN Regional Jawa Bagian Barat Haryanto WS mengatakan,‎ PLN telah menyiagakan petugas untuk memantau pergerakan konsumsi listrik. Langkah ini demi untuk menyesuaikan tegangan pada jariang agar tidak terjadi gangguan ketika konsumsi listrik kembali naik menjelang berakhirnya libur Lebaran.

"Pertama petugas PLN siap siaga, kedua itu harus diatur konfigurasi jaringan, sehinga dilakukan pengaturan," kata Haryanto, seperti dikutip di Jakarta, Senin (18/6/2018).

Haryanto melanjutkan, untuk menyesuaikan konsumsi listrik, PLN mempersiapkan pengoperasian kembali pembangkit-pembangkit, yang tidak dioper‎asikan selama konsumsi listrik turun.

"Kita sudah punya prediksi kapan naik, kita sudah biasa melakukan, kita siapkan pembangkit," ujar dia.

Dia mengungkapkan, konsumsi listrik diprediksi akan meningkat kembali secara bertahap mulai Kamis, 20 Juni ‎2018, seiring dengan kembalinya ativitas perkantoran setelah libur lebaran.

"Kalau mulai aktif H-5 Kamis sudah kerja, beban mulai naik, tapi kantor belum banyak operasi Senin berikutnya," tandasnya.

PT PLN (Persero) mencatat terjadi penurunan konsumsi listrik di Jakarta, sampai 40 persen selama musim mudik lebaran Idul Fitri 2018‎. Hal ini akibat berkurangnya penggunaan listrik saat libur.

Konsumsi listrik Jakarta saat kondisi normal sebesar 5 ribu Mega Watt (MW), saat menjelang lebaran mengalami penurunan menjadi 3 ribu MW.


PLN Imbau Warga Bayar Tagihan Listrik Sebelum Tanggal 20

Warga mengecek meteran listrik di rusun tempat tinggalnya, Jakarta, Rabu (13/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat yang mudik untuk membayar tagihan listrik sebelum tanggal 20. Hal ini guna menghindari denda keterlambatan tagihan listrik.

Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto W.S mengatakan, terkait dengan tradisi mudik Lebaran, PLN mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian pada kondisi kelistrikan di masing-masing tempat tinggalnya.

Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat terkait kelistrikan rumah selama mudik ke kampung halaman, seperti mematikan serta mencabut semua peralatan listrik sebelum meninggalkan rumah. Bila perlu pasang sensor penerangan agar lampu menyala dengan efisien.

"Bagi pelanggan listrik pascabayar, pastikan tagihan listrik sudah lunas sebelum tanggal 20 agar terhindar dari denda keterlambatan dan pemutusan listrik akibat keterlambatan pembayaran," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (17/6/2018).

Sedangkan bagi pelanggan listrik prabayar, pastikan token listrik sudah terisi cukup hingga akhir masa mudik agar Iampu penerangan rumah tetap menyala dan alarm token kWh meter tidak berbunyi.

Jika masyarakat ingin mendapatkan informasi layanan PLN atau menyampaikan pengaduan, lanjut dia, Contact Center PLN 123 siaga 24 jam nonstop setiap hari yang dapat diakses melalui telepon (kode area) 123, media sosial Facebook PLN 123 dan Twitter@pln_123, email pln123@pln.co.id serta website ‎www.pln.co.id. 

Selain Contact Center 123, kini PLN juga telah menghadirkan layanan dalam genggaman melalui aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh secara gratis melalui Play Store maupun AppStore.

"Menghubungi layanan Contact Center PLN 123 apabila membutuhkan layanan seputar kelistrikan. Layanan ini tersedia 24 jam 7 hari dalam seminggu," ujar dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya