Liputan6.com, Cirebon - Kekompakan dan kesigapan petugas di stasiun menjadi salah satu kunci lancarnya keberangkatan kereta api. Terutama saat arus mudik dan balik Lebaran.
Kondisi ini membuat Putri Hasna Habibah semangat bekerja melayani penumpang di Daops 3 Cirebon. Wanita berusia 21 tahun ini hampir satu tahun menjadi announcer atau penyiar di Stasiun Kejaksan Cirebon.
Baca Juga
Advertisement
"Terlihat mudah tapi sebenarnya membutuhkan fokus yang tinggi apalagi pas arus mudik dan arus balik," ujar Putri, Senin, 18 Juni 2018.
Senyum tak pernah lepas dari bibir manis Putri saat tengah menyiarkan kabar melalui pengeras suara yang dikendalikan dari dalam ruangan khusus. Sesaat dia menorehkan pena ke dalam sebuah kertas berisi jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta.
Putri dengan lancar menyiarkan kabar mengenai situasi terkini kereta api. Informasi yang disampaikan Putri menggunakan tiga bahasa yakni Indonesia, Inggris, dan Cirebon.
Terpisah, sebuah remote kontrol tak pernah lepas dari genggaman Putri dalam menyambut penumpang baik datang maupun pergi. Jika ada kereta datang, Putri langsung memutar lagu daerah.
"Untuk menyambut penumpang yang turun di stasiun dan kalau kereta berangkat lagunya beda lagi kadang hanya irama musiknya saja," kata dia.
Sekilas, pekerjaan penyiar di sebuah stasiun kereta api terlihat mudah. Namun, Putri mengaku, pekerjaan tersebut sangat erat kaitannya dengan kelancaran perjalanan kereta api.
Terutama tanggungjawab menyampaikan informasi mengenai perjalanan kereta api. Dia mengaku, sebagian besar informasi mengenai perjalanan kereta api disampaikan olehnya sendiri.
"Tim penyiar di Stasiun Kejaksan ini ada tiga orang dan masing- masing kami sudah mendapat jadwal," ujar dia.
Tanggung Jawab Besar
Dalam bekerja, Putri mengaku harus tetap menjaga penampilan suara dan intonasi. Putri mengatakan, untuk menjaga suara, Putri harus menjaga pola makan dan tidur teratur.
"Saya pernah sakit hampir kehabisan suara dan khawatir tidak bisa bekerja maksimal tapi sehari kemudian sembuh, minum air jeruk nipis," dia bercerita.
Dia mengatakan, menjadi penyiar tidak hanya membutuhkan fokus yang tinggi. Dia juga memiliki kewajiban menjaga kualitas suara dan pandai berkomunikasi dengan petugas lain.
Bagi dia, seorang penyiar di stasiun merupakan bagian dari pekerjaan yang menyenangkan. Sebab, setiap hari, dia selalu mengabarkan situasi terkini kepada penumpang kereta api.
"Data perjalanan diberikan petugas peron dan kemudian saya bacakan. Nah, kalau saya tidak fokus dan salah memberikan informasi, imbasnya ke penumpang," dia menandaskan.
Advertisement