Liputan6.com, Jakarta Pengembangan pariwisata di Banyuwangi terus berkembang dan menunjukan hasil yang membanggakan. Tiga unsur utama pariwisata yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas yang digagas oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya digarap secara maksimal.
Hal itu diutarakan oleh Menpar di hadapan sekitar 1000 tamu undangan yang mengikuti Diaspora Banyuwangi pada Minggu (17/06) yang dihadiri anggota DPR RI Nikhayah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara, Kepala Bea Cukai Hongkong Imik Eko Saputro, Anggota Dewan Komisioner OJK Ahmad Hidayat, Ketua HIPMI Jawa Timur Mufti Anam hingga artis yang juga Duta Pariwisata Banyuwangi Fitri Carlina.
Advertisement
“People to people connection itu jauh lebih kuat dan dahsyat dibandingkan business relation. Silaturahim diaspora setahun sekali dan bertepatan dengan momentum halal bihalal dan Lebaran. Ini sarana yang baik untuk memperkuat jalinan hubungan personal atau people to people connection,” papar Menteri Pariwisata Arief Yahya di Pendopo Sabha Swagata, Blambangan, Banyuwangi.
Pesona Alam Banyuwangi
Pesona alam Banyuwangi seperti Pantai Plengkung, Kawah Ijen, The Seven Giant Waves Wonder, Pantai Pulau Merah, Pantai Watu Dodol, Teluk Hijau sampai Pantai Rajegwesi mulai banyak didatangi wisman dan wisnus.
"Selain pesona alamnya, Banyuwangi juga memiliki sejumlah festival budaya yang digelar sepanjang tahun. Sejak 2014, Banyuwangi sudah mencatat prestasi Triple Growth.
Atraksinya melesat cepat dari 23 event menjadi 77 event setahun. Itu sebabnya Banyuwangi dinobatkan sebagai kota festival terbaik nasional. Sudah ada SK-nya,” lanjut Menpar Arief.
Peningkatan jumlah atraksi wisata ini juga diikuti dengan bertambahnya jumlah aksesibilitas dan amenitas pariwisata di Banyuwangi. Beberapa tahun kebelakang, penerbangan ke Banyuwangi hanya tersedia dari Bali dan Surabaya. Kini, sejumlah maskapai telah menyediakan penerbangan lanhsung Jakarta - Banyuwangi.
Maskapai tersebut adalah NAM Air, Garuda Indonesia, dan Citilink. Peresmian jalur penerbangan ketiga maskapai tersebut dihadiri oleh Menpar Arief.
Pengguna transportasi udara pun meningkat dari 88 ribu penumpang di 2014 menjadi 190 ribu penumpang di 2017. Berdasarkan data, tahun ini jumlah penumpang udara diperkirakan 300 ribu orang atau meningkat tiga kali dari tahun 2014.
Selain peningkatan aksesibilitas, jumlah amenitas pariwisata di Banyuwangi terus meningkat. Sejumlah hotel yakni Hotel El Royale, Sahid Osing Kemiren, dan Grand Harvest Resort dibuka. Ketiganya juga diresmikan oleh Menpar.
Peningkatan unsur 3A di Banyuwangi ini membuat jumlah wisatawan yang datang terus bertambah.
Advertisement
Kunjungan Wisata
Kunjungan wisnus melonjak dari 1,4 juta di 2014 menjadi 4,8 juta di 2017. Sementara kunjungan wisman dari 30 ribu di 2014 menjadi 100 ribu di 2017, yang angka terakhir ini sudah mencapai 1/3 wisman yang berkunjung di Provinsi Jawa Timur.
“Dan jangan lupa, tanggal 16 Juni 2017 ada triple achievement. Momennya tepat setahun yang lalu,” kenang Menpar. Achievement pertama adalah momentum perdana pesawat NAM Air mendarat di Banyuwangi.
Achievement kedua, momentum awal mula direct flight dari Ibukota ke Banyuwangi. Dan satunya lagi, peristiwa mendaratnya maskapai di Green Airport pertama di Indonesia. “Saya bersama Bupati Azwar Anas akan terus memperjuangkan rute baru,” paparnya.
Lebih jauh, Menpar menjelaskan bahwa bidikan wisatawan ke Banyuwangi akan mengarah ke Bali, karena lokasi ini merupakan kantong wisatawan yang potensial. Sejumlah maskapai berencana membuka rute Denpasar-Banyuwangi.
“Direncanakan NAM Air dengan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 72 orang akan membuka rute Banyuwangi – Denpasar pada bulan Juli 2018. Terima kasih NAM Air dan Sriwijaya Group,” ujar Menpar.
Bandara Banyuwangi ikut diberi peran besar dalam menyambut IMF-WB Annual Meetings 2018. “Menpar Arief berterima kasih kepada Angkasa Pura II yang telah mengembangkan Bandara Banyuwangi tahun ini senilai 300 miliar rupiah.