53 Korban KM Sinar Bangun Tenggelam di Danau Toba Masih Hilang

Tim gabungan Basarnas dan Polres Samosir sejak pagi kembali berlayar menyusuri koordinat titik tenggelamnya kapal.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 19 Jun 2018, 14:18 WIB

Liputan6.com, Sumatera Utara - Dermaga Pelabuhan Ferry Simanindo Kabupaten Samosir, sejak Selasa pagi, 19 Juni 2018, didatangi sejumlah keluarga korban KM Sinar Bangun yang kemarin tenggelam dalam pelayaran menuju Dermaga Tiga Ras Kabupaten Simalungun.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (19/6/2018), tim gabungan Basarnas dan Polres Samosir sejak pagi kembali berlayar menyusuri koordinat titik tenggelamnya kapal. Senin malam, pencarian korban kapal tenggelam terpaksa dihentikan akibat cuaca buruk.

Angin kencang mengakibatkan air Danau Toba bergelombang tinggi. Sejauh ini, 14 korban selamat dibawa ke Simanindo, empat dibawa ke Tiga Ras. Satu korban meninggal. Kapal diketahui juga membawa 60 sepeda motor.

"Kapal ini tenggelam dari Simalungun menuju Tiga Ras, tiba-tiba ada sebuah kapal yang melihat, dan dengan koordinasi HT langsung melaporkan kondisi tersebut. Kapal Sinar Bangun itu diduga karena cuaca buruk yang ada di sekitar Danau Toba pada saat itu," kata Humas Kapal Ferry KMP Marhan Simbolon.

Sebuah video amatir yang baru saja kami peroleh menggambarkan situasi detik-detik saat Kapal Sinar Bangun tenggelam. Puluhan orang berupaya menyelamatkan diri ke badan kapal yang sudah terbalik.

Upaya penyelamatan dengan cepat dilakukan Kapal Ferry KMP 01 dan 02 yang mendekat setelah mengetahui situasi darurat itu. Menurut saksi di KMP 01 dan 02, sebagian penumpang KM Sinar Bangun panik, sehingga tak sempat mengenakan pelampung saat melompat ke Danau Toba.

Hingga berita ini disusun, posko pengaduan pelabuhan Simanindo mencatat 53 orang dilaporkan masih belum diketahui keberadaannya. (Rio Audhitama Sihombing)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya