Liputan6.com, Jakarta Pertamina MOR V berkomitmen memastikan ketersediaan LPG di Wilayah Jawa Timur, sehingga masyarakat dapat menjalankan mudik dan liburan panjang pada Idul Fitri 1439 H dengan lancar.
Memasuki H+3 Idul Fitri 1439 H, Pertamina MOR V terus melakukan optimalisasi penyaluran BBM maupun LPG untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat baik di wilayah Jatim maupun Bali dan Nusa Tenggara.
Advertisement
Khusus untuk wilayah Kota Probolinggo, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V Jatimbalinus, Rifky Rakhman Yusuf menyampaikan untuk melayani masyarakat di kota Probolinggo selepas lebaran ini mulai 18–21 Juni 2018, Pertamina telah dan akan melakukan penyaluran tambahan penyaluran (extra dropping) LPG 3kg sebanyak 11.760 tabung.
"Penyaluran untuk 18 Juni 2018 total mencapai 19.000 tabung atau setara dengan 162 persen dari rata – rata penyaluran normal hariannya," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/6).
Sedangkan secara umum untuk wilayah Jawa Timur, Pertamina MOR V memprediksi terjadinya peningkatan konsumsi rata rata sebesar 7 persen dari konsumsi normal sebesar 94.679 Metric Ton (MT)/bulan menjadi 101,307 MT/bulan.
Konsumsi LPG Non Subsidi (Bright Gas 5.5 kg, Bright Gas 12 Kg, dan LPG 12 kg) di Jawa Timur juga diprediksi mengalami peningkatan menjelang Idul Fitri sebesar 9 persen dari 4.593MT/Bulan menjadi 5.006 MT/bulan.
"Untuk menjaga ketersediaan stok di lapangan, Pertamina juga melakukan beberapa langkah intensif mulai dari Built Up stok di storage, serta telah membentuk 237 Agen Siaga dan 2426 Pangkalan Siaga LPG 3kg," jelas dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Penyaluran Kebutuhan Energi Lancar Saat Lebaran 2018
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mengatakan meskipun konsumsi masyarakat akan kebutuhan energi meningkat, pasokan energi masih tetap aman hingga pada puncak perayaan Lebaran 2018.
Tak ada kendala berarti dalam mengakses Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquified Natural Gas (LPG), jaringan gas (jargas) rumah tangga dan kelistrikan.
"Keberhasilan ini tak lepas dari fokus Pemerintah dalam sepekan ini guna menjamin ketahanan energi. Penyediaan dan penyaluran pasokan energi hingga ke titik akhir serah konsumen berjalan lancar. Antisipasi akan hambatan di lapangan dapat terselesaikan dengan baik," demikian pernyataan Kementerian ESDM dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (17/6/2018).
Baca Juga
Melalui tim posko ESDM, Pemerintah terjun langsung memantau serta mengawasi titik-titik lonjakan permintaan kebutuhan energi. Hasil pantauan inilah nantinya dijadikan sebagai dasar pemetaan dalam mengatasi gangguan pasokan energi.
"BBM, misalnya, jaminan suplai premium pada 571 lembaga penyalur (reborn) di Jawa, Bali dan Madura ditargetkan rampung seminggu sebelum lebaran. Hal ini berdampak pada teratasinya lonjakan kebutuhan BBM pada puncak arus mudik (H-3), hari akhir kerja perusahaan swasta," dikutip dalam keterangan tertulis tersebut.
Selain itu, penyediaan 109 mobil tangki kantong, 32 mobil dispenser, 71 Kiosk Pertamax, 3 Kios kemasan AKR dan 200 motoris kemasan juga memudahkan penanganan peningkatan kebutuhan BBM. Rata-rata ketahanan energi semua jenis BBM di atas 20 hari. Pemerintah juga meningkatkan stok tabung LPG 3 kg antara 6 hingga 8 persen di masing-masing wilayah.
Bahkan, sekitar 31 ribu pangkalan siaga yang buka 24 jam disiapkan dan ditempatkan di dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dan Depot LPG. Hal ini demi meminimalisir gangguan yang ada di penyalur maupun sub-penyalur.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement