Tim penyelamat mencari korban hilang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, Selasa (19/6). Pencarian korban hilang sempat dihentikan akibat cuaca buruk. (AP Photo/Lazuardy Fahmi)
Tim penyelamat mencari korban hilang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, Selasa (19/6). Diduga, penumpang KM Sinar Bangun saat tenggelam berjumlah 80 orang. (AFP Photo/Lazuardy Fahmi)
Tim penyelamat kembali ke pelabuhan usai pencarian korban hilang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6). Cuaca buruk memaksa tim penyelamat sempat menunda pencarian. (AFP Photo/Lazuardy Fahmi)
Tim penyelamat mencari korban hilang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, Selasa (19/6). Pencarian diikuti oleh ratusan petugas penyelamat. (Jon NST/AFP)
Anggota keluarga melihat daftar korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, Selasa (19/6). Pencarian dan upaya penyelamatan dilakukan oleh Tim Gabungan Basarnas, Marinir dan kepolisian. (Jon NST/AFP)
Petugas membawa korban selamat KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6). Sejauh ini tim penyelamat telah berhasil menemukan 19 korban, seorang di antaranya meninggal dunia. (AFP Photo/Lazuardy Fahmi)
Keluarga menenangkan korban selamat KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6). Hingga saat ini, Posko Pengaduan Pelabuhan Simanindo mencatat 53 orang masih belum diketahui keberadaannya. (AFP Photo/Lazuardy Fahmi)
Dua wanita menangis saat mengetahui keluarganya menjadi korban hilang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, Selasa (19/6). Dugaan sementara penyebab kapal karam akibat kelebihan muatan. (AFP Photo/Lazuardy Fahmi)
Warga menangis saat mengetahui keluarganya menjadi korban hilang kapal tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, Selasa (19/6). Selain kelebihan muatan, tenggelamnya KM Sinar Bangun diperparah dengan angin kencang dan ombak besar. (AP Photo/Lazuardy Fahmi)