Libur Lebaran Berakhir, Konsumsi BBM di Sumatera Melonjak

Guna memastikan pasokan bahan bakar setelah hari raya tetap aman, Pertamina MOR I melaksanakan pemeriksaan langsung ke lapangan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Jun 2018, 08:40 WIB
Pengendara antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Jumat (2/2). Kenaikan harga minyak dunia bisa turut berdampak kepada angka inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) ‎mencatat adanya peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) setelah hari raya Idul Fitri. Menariknya, tak hanya BBM bersubsidi, BBM nonsubsidi juga mengalami peningatan konsumsi.

General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Joko Pitoyo, mengatakan, pertumbuhan konsumsi BBM, khususnya Pertamax di antaranya disokong oleh konsumen kendaraan roda dua.

"Selama pemantauan kami sejauh ini, kendaraan roda dua lebih banyak mengantre di lini Pertamax yang menunjukkan bahwa konsumen pengguna kendaraan bermotor roda dua sudah sangat sadar akan pentingnya penggunaan bahan bakar berkualitas untuk penuhi spesifikasi kendaraannya," kata Joko, di Jakarta, Rabu (20/6/2018).‎

Berdasarkan laporan tim Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 1439 H periode Senin, 18 Juni 2018, ditemukan adanya peningkatan konsumsi bahan bakar setelah hari raya.

Untuk area Sumatera bagian Utara jenis bahan bakar Premium 9,8 persen di atas rata-rata normal menjadi 5.814 kiloliter (kl), konsumsi Pertamax 7,1 persen di atas rata-rata normal menjadi 968 kl. Adapun untuk Pertalite relatif sama dengan rata-rata harian normal.

Adapun penyaluran Elpiji meningkat 8 persen dibandingkan dengan penyaluran masa satgas tahun sebelumnya, yaitu menjadi 2.458 metric ton (mt) per hari.

Di Sumatera Utara, perubahan rata-rata harian paling signifikan dialami oleh produk Premium yang melonjak hingga 17 persen menjadi 1.278 kl per hari, Pertamax meningkat menjadi 438 KL per hari atau naik 7 persen, sedangkan Pertalite masih relatif sama dengan harian normal.

Peningkatan konsumsi juga terjadi di Sumatera Barat di mana rata-rata harian Premium naik 13 persen menjadi 1.210 Kl per hari, Pertamax naik 7 persen menjadi 255 kl per hari, untuk Pertalite masih berada di level rata-rata normal sekitar 800 kl per hari.

Daerah lain yang menjadi destinasi pemudik tahun ini, yaitu Provinsi Riau, konsumsi Premium 8 persen di atas rata-rata harian menjadi 1.940 kl‎. Adapun, konsumsi Pertamax dan Pertalite masing-masing turun hingga 3 persen dan 13 persen.

 


Pemeriksaan

Pengendara mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Jumat (2/2). Kenaikan harga minyak dunia berpotensi mendorong inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Joko dengan jajaran tim manajemen melakukan pemeriksaan sarana dan fasilitas saluran distribusi dilaksanakan mulai dari fasilitas Kiosk Pertamax, Terminal BBM Kisaran dan Siantar, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), SPBU Kantong, Agen, Pangkalan, hingga ke SPBU Motorist.

Pengecekan sarana fasilitas distribusi produk dilakukan di dua wilayah yang diprediksi akan menjadi lokasi titik konsentrasi arus balik pemudik dan juga lokasi-lokasi wisata, yakni wilayah Sei Rampah - Kisaran - Siantar - Parapat dan wilayah wisata Brastagi - Simalem.

Dia menjelaskan kegiatan pemeriksaan sarana dan fasilitas dilakukan untuk menjamin kelancaran pasokan BBM dan Elpiji setelah Lebaran.

“Guna memastikan pasokan bahan bakar setelah hari raya tetap aman, Pertamina MOR I melaksanakan pemeriksaan langsung ke lapangan meninjau kesiapan sarana dan fasilitas distribusi," ujar Joko.

Pertamina juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut andil menjaga pasokan energi negeri selama arus balik Lebaran 2018, dengan segera melaporkan apabila ada saran, masukan, keluhan atau ditemukan adanya tindak kecurangan beserta bukti ke kontak Pertamina di 1 500 000.

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya