IHSG Merosot 51,83 Poin Usai Libur Panjang Lebaran

Investor asing lepas saham Rp 72,85 miliar di pasar regular sehingga mempengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal sesi.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jun 2018, 09:17 WIB
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 3,795 miliar saham senilai Rp 1,982 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 111 saham melemah dan 89 saham stagnan, Jakarta, Jumat (25/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam usai libur panjang Lebaran. Pergerakan IHSG ini juga ikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang melemah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (20/6/2018), IHSG melemah 51,83 poin atau 0,86 persen ke posisi 5.941,79. Indeks saham LQ45 susut 1,38 persen ke posisi 937,61. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Tekanan pun berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG turun 1,24 persen atau 74,34 poin ke posisi 5.919,42. Indeks saham LQ45 turun 2,54 persen ke posisi 925,12. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 123 saham melemah sehingga menekan IHSG. 61 saham menguat dan 90 saham diam di tempat. Pada pembukaan perdagangan saham, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 5.947,78 dan terendah 5.867,98

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 27.831 kali dengan volume perdagangan saham 354,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 947,7 miliar. Investor asing lepas saham Rp 72,85 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.923.

10 sektor saham kompak melemah. Sektor saham keuangan turun 3,44 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan tergelincir 2,4 persen dan sektor saham tambang susut 2,08 persen.

Di tengah pelemahan IHSG, ada sejumlah saham yang masih mampu menguat. Saham GDST naik 28,28 persen ke posisi Rp 254 per saham, saham JPRS melonjak 24,81 persen ke posisi Rp 332 per saham, dan saham SWAT menanjak 16,18 persen ke posisi Rp 316 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham BNBR turun 27,88 persen ke posisi Rp 75 per saham, saham AMRT tergelincir 13,91 persen ke posisi Rp 650 per saham, dan saham BIKA susut 10,71 persen ke posisi Rp 250 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,41 persen dan indeks saham Singapura menguat 0,12 persen. Indeks saham Taiwan turun 0,09 persen, indeks saham Jepang Nikkie tergelincir 0,46 persen.

Berdasarkan laporan Ashmore Assets Management, IHSG melemah 1,85 persen sebelum libur panjang Lebaran. IHSG turun didorong saham bank. Bank Indonesia (BI) menyatakan siap untuk menaikkan suku bunga sekitar 25 basis poin (bps).

 


Prediksi Analis

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham hari ini 20 Juni 2018 Kondisi fundamental Indonesia dinilai masih cukup kuat menopang laju IHSG.

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengatakan, IHSG belum akan bergerak fluktuatif pasca libur panjang Lebaran. Ia berharap, aliran modal masuk (capital inflow) tetap tinggi untuk masuk ke pasar modal.

"Mengingat nuansa libur Lebaran yang masih terasa, IHSG belum terlihat akan bergerak cukup fluktuatif. Harapannya, capital inflow masih cukup tinggi untuk kembali ke pasar modal," tuturnya di Jakarta, Rabu ini. 

Oleh karena itu, William memprediksi IHSG berpeluang menguat hari ini.

"IHSG berpotensi menguat pada hari ini. Adapun kisaran IHSG akan berada di level 5.900 hingga 6.123," kata dia.

Senada, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji meramalkan, IHSG berpotensi menguat pada pergerakan indeks saham hari ini.

"RSI sudah menunjukan oversold atau jenuh jual, sehingga IHSG mengindikasikan alami teknikal rebound," kata dia.

Nafan memperkirakan, IHSG akan berada pada rentang pergerakan 5.916 sampai dengan 6.135.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya