Ciptakan Lengan bak Musuh Spider-Man, Remaja Ini Tuai Pujian

Memiliki lengan seperti musuh Spider-Man, Dr. Octopus akan membuat aktivitas sehari-hari seorang pengidap sindrom hipermobilitas jauh lebih mudah.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 20 Jun 2018, 14:02 WIB
Alfred Molina mengaku antusias jika ada kesempatan untuk memerankan Doctor Octopus lagi dengan format baru.

Liputan6.com, Jakarta - Para penggemar komik dan film Spider-Man cukup akrab dengan Dr. Octopus yang digambarkan sebagai musuh sang jagoan. Seorang remaja asal Amerika Serikat, bernama Erik Finman baru-baru ini sukses mencuri perhatian publik setelah menciptakan lengan robot mekanik yang mirip seperti Dr. Octopus. 

Finman membuat lengan mekanik itu untuk seorang penggemar komik Marvel bernama Aristou Meehan yang mengidap sindrom hipermobilitas.

Aristou Meehan beranggapan bahwa memiliki lengan seperti Dr. Octopus akan membuat aktivitas sehari-harinya jauh lebih mudah. Namun, Meehan juga merasa memiliki lengan robot canggih seperti itu tentu merupakan hal yang sulit terwujud.

Erik Finman yang kini menjadi miliarder Bitcoin termuda di dunia pun mencoba membantu mewujudkan impian Meehan tersebut.

"Ide ini datang dari Meehan sendiri. Karena dia adalah penggemar Spider-Man. Dia mengatakan lengan robot seperti Dr. Octopus akan menyelesaikan masalah sehari-harinya. Saya pikir itu ide yang cerdas. Dan bagi saya, akan sangat bagus jika saya dapat membantunya," ujar Erik Finman seperti dilansir dari Odditycentral.

 

(Sumber Odditycentral via Brilio.net)

Remaja berusia 19 tahun itu pun mulai mengumpulkan tim yang terdiri dari beberapa insinyur. Finman dan timnya menggunakan pencetak 3D untuk mencetak prototipe lengan robot mekanik tersebut.

Proses desain dan manufakturnya sendiri memakan waktu cukup singkat, yakni sekitar enam bulan, namun hasilnya cukup mengesankan.

Lengan robot ciptaan Finman ini terdiri dari empat tentakel yang dapat bergerak secara fleksibel. Keempatnya dikendalikan oleh mikrokontroler yang dipasang di belakang dan digerakkan oleh delapan servo-motor.

 

 


Selanjutnya

(Sumber Odditycentral via Brilio.net)

Delapan servo-motor itu kemudian didukung oleh 4 sel baterai Lithium. Finman mengatakan berat keseluruhan dari keempat lengan tentakel itu sekitar 5,6 kilogram.

"Kami ingin lengan tentakel memiliki derajat rotasi dan titik-titik lentur. Kami menggunakan tiga kabel serat karbon yang sangat tipis sehingga lengan dapat menarik sebuah cangkir. Di bagian belakang, ada satu motor untuk masing-masing lengan. Terlihat lebih cerdas karena kami dapat menciptakannya dengan biaya yang murah dan super ringan," lanjutnya..

 

 

(Sumber Odditycentral via Brilio.net)

Saat ini, prototipe lengan robot Dr. Octopus ini baru mampu mengangkat benda-benda ringan. Namun, Finman percaya bahwa dengan penyempurnaan dan modifikasi lebih lanjut, lengan robot ini suatu hari akan mampu mengangkat benda seberat mobil, dan dapat diaplikasikan di berbagai industri, seperti industri konstruksi atau industri medis.

Erik Finman sendiri sebelumnya sempat membuat geger setelah sukses menjadi miliarder termuda berkat investasi Bitcoin. Di tahun 2011, ia mendapat uang hadiah sekitar Rp 14 juta dari neneknya. Finman kemudian memutuskan untuk membelanjakan uang tersebut untuk membeli Bitcoin.

Erik Finman kemudian memutar otak untuk bisa mendapat penghasilan dari Bitcoin tersebut. Ia akhirnya menjual Bitcoin miliknya yang saat itu bernilai Rp 16,7 juta per buah. Dengan uang yang dimiliki, ia kemudian meluncurkan perusahaan edukasi berbasis online bernama Botangle.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya