Liputan6.com, Medan - Tim SAR Gabungan kembali menemukan dua korban diduga dari Kapal Motor atau KM Sinar Bangun yang karam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara. Kedua korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Informasi diperoleh Liputan6.com, jenazah ditemukan di Nagori Tambun Raya, Kecamatan Pematang Sidamanik. Kedua jenazah yang ditemukan berjenis kelamin perempuan. Untuk jenazah pertama ditemukan pada pukul 08.00 WIB dan jasad kedua pada pukul 10.00 WIB.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samosir, Mahler Tamba membenarkan penemuan jenazah korban KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba tersebut. Namun, Mahler belum dapat merinci secara detail ciri-ciri dan nama kedua jenazah yang ditemukan Tim SAR Gabungan.
Baca Juga
Advertisement
"Saya dapat informasi dari posko yang berada di Tigaras. Iya benar, tim gabungan menemukan dua jenazah. Ini saya juga masih melakukan pencarian," ucap Mahler, Rabu (20/6/2018).
Mahler menyebut, kedua jenazah tersebut sudah dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan. Setelah itu akan dilakukan pendataan awal berdasarkan laporan nama-nama masyarakat yang merasa kehilangan keluarga akibat KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba.
"Masih diidentifikasi di posko yang ada di Tigaras. Kita juga masih terus melakukan pencarian," ujar Maher.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
21 Korban Telah Dievakuasi
Terkait penemuan dua jenazah tersebut, sampai saat Tim SAR Gabungan telah berhasil menemukan dan mengevakuasi 21 korban KM Sinar Bangun yang karam di Danau Toba pada Senin, 19 Juni 2018.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, pagi tadi pukul 08.00 WIB, jenazah pertama ditemukan di sekitar Nagori Sipolha Horisan, Kecamatan Pematang Sidamanik, Simalungun. Ciri-cirinya, wanita berusia sekitar 35 tahun, mengenakan baju hitam, celana jeans biru, serta rambut sedikit ikal dan pirang.
Pada pukul 10.00 WIB, jenazah kedua ditemukan di Aquafarm, Desa Tambun Raya, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Ciri-cirinya, wanita diperkirakan berusia 36 tahun, berpakaian kaus hitam memakai jaket biru, dan celana jeans biru.
Adapun dari 21 penumpang yang dievakuasi, 18 orang dinyatakan selamat, sedangkan tiga orang penumpang dinyatakan meninggal dunia. Korban yang sudah teridentifikasi bernama Tri Suci Ulandari (24) asal Aceh Tamiang dan dua jenazah lagi belum.
Advertisement
Imbauan Utamakan Keselamatan Penumpang
Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Sabrina, meninjau langsung lokasi dan korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun di Danau Toba. Sabrina mendatangi dua titik posko di Tigaras Kabupaten Simalungun dan Simanindo Kabupaten Samosir, pada Selasa, 19 Juni 2018.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, saya menyampaikan duka yang mendalam atas musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun dan berharap tim SAR segera menemukan korban yang masih hilang," ucapnya.
Dari kejadian ini, Sabrina juga meminta agar semua pihak terkait ikut mendorong kesadaran bersama pentingnya keselamatan penumpang dalam hal pelayaran. Sebab, standarisasi keselamatan seperti pelampung, merupakan keharusan. Tanpa alasan apa pun, keamanan harus jadi prioritas.
"Ke depan kita harus menyadarkan pelampung itu penting. Kepada pengelola pelayaran juga, harus ada. Terutama kepada penumpang, jangan karena merasa dekat, lantas itu tidak penting. Kalau perlu penumpang meminta dan menuntut. Karena kan kita sudah bayar," ujar Sabrina.
Menurutnya, selain pembelajaran terhadap standarisasi penyelamatan pelayaran, seluruh pihak juga harus mempelajari bahwa Danau Toba sebagai satu danau terbesar dunia, punya keunikan tersendiri. Hal ini karena luasnya sudah mirip seperti laut dengan ombak besar dan angin kencang.
"Kita tidak tahu bagaimana arus di bawah ini. Karena di dalamnya banyak palung. Belum lagi angin cukup kuat karena dikelilingi bukit," sebutnya.
Bahkan, khusus kepada masyarakat setempat, juga jangan menganggap remeh keadaan di Danau Toba. Mengingat kecelakaan yang terjadi pada masa lalu juga memakan korban warga setempat yang punya keahlian berenang.
"Jadi ini agak khusus, walaupun masyarakat di sini jago berenang, menguasai daerahnya, tetapi unsur keselamatan itu masih harus kita utamakan," jelas Sabrina yang juga Sekdaprov Sumut itu.
Sedangkan terkait evakuasi, Plh Gubsu menyampaikan bahwa informasi diperoleh, semua personel dari berbagai unsur sudah membagi tugas masing-masing dan menyatakan kesediaan. Baik dari tingkat provinsi maupun Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Samosir.
"Semuanya nanti akan terkumpul di pusat informasi dan akan dikeluarkan dari pusat informasi juga. Sehingga nanti jangan ada info yang tumpang tindih. Jadi semua akan terus disisir (dicari)," jelas Sabrina.
Penyeberangan Simanindo-Tigaras Ditutup Sementara
Adapun Bupati Samosir, Rapidin Simbolon menyebutkan, setelah kejadian tersebut, untuk sementara operasional penyeberangan dari Simanindo-Tigaras dan sebaliknya dihentikan hingga ada konfirmasi lebih lanjut.
Terutama, imbuh dia, terkait perkembangan terbaru dari korban KM Sinar Bangun yang karam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, yang masih belum ditemukan.
Turut hadir pada peninjauan tersebut, mantan Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung, anggota DPD Parlindungan Purba, Bupati Simalungun JR Saragih, dan pimpinan DPRD Sumut.
Advertisement