Liputan6.com, Jakarta Maraknya kasus bunuh diri yag menimpa figur publik dunia serta di sekitar kita seharusnya meningkatkan kesadaran tentang hal tersebut. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, kasus ini meningkat dari tahun 1999 hingga 2016 sebesar 30 persen.
Bunuh diri tidak memandang jenis kelamin, agama, ras, etnis, maupun umur. Jika Anda melihat perubahan drastis dalam perilaku seseorang yang menandakan keinginan untuk mencabut nyawa sendiri, jangan ragu untuk bertindak.
Advertisement
Anda bisa mengambil peran aktif untuk menyelamatkan nyawa seseorang dari bunuh diri.
"Bahkan jika naluri Anda untuk menghindari orang itu karena khawatir tidak mengetahui banyak hal tentang dirinya, atau mungkin menyinggung dirinya, Anda mungkin satu-satunya yang memperhatikan dan bisa menjangkaunya," ujar Christine Moutier, MD, Kepala petugas medis di American Foundation for Suicide Prevention seperti dilansir dari Prevention pada Rabu (20/6/2018).
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Jangan ajarkan tentang nilai
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan ketika tidak yakin apakah seseorang ingin bunuh diri adalah memulai percakapan dengan jujur dan penuh perhatian.
Usahakan untuk menjadi pendengar yang baik dengan lebih banyak mendengar daripada berbicara. Jika Anda menangkap perasaan terjebak, putus asa, atau tertekan dari lawan bicara, jangan menghindari topik tersebut. Tanyakan dengan lembut apakah mereka memiliki niat mengakhiri hidup.
"Itu tidak akan membuat mereka lebih buruk. Itu tidak akan menanam benih. Jika Anda telah menciptakan lingkungan yang aman untuk percakapan ini, mereka akan merasa lega bahwa mereka bisa membagi pengalaman dengan seseorang yang tidak menghakimi mereka," ujar Moutier.
Untuk itu, hal yang harus dihindari adalah mengajarkan mereka tentang nilai hidup atau meremehkan masalah mereka.
Sebaliknya, biarkan mereka tahu bahwa Anda sangat peduli dengannya dan mintalah dirinya untuk mencari bantuan dari terapis atau dokter.
Advertisement