Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona merah dengan pelemahan signifikan. Penurunan tersebut terimbas maraknya aksi jual investor asing di seluruh pasar yang mencapai Rp 2 triliun.
IHSG anjlok 109,58 poin atau 1,83 persen ke level 5.884,039 pada penutupan perdagangan sore ini (20/6/2018). Indeks LQ45 merosot 2,69 persen ke posisi 925,162.
Baca Juga
Advertisement
Sebanyak 290 saham melemah, 122 saham menguat, dan 92 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan saham hari ini tercatat sebanyak 531.394 kali dengan volume 8,2 miliar saham senilai Rp 12,4 triliun.
Hampir seluruh sektor saham merah membara, kecuali sektor saham aneka industri yang menguat 0,80 persen dan saham infrastruktur dengan kenaikan 0,63 persen.
Pelemahan paling dalam terjadi pada sektor saham keuangan yang jeblok 3,54 persen. Disusul sektor saham konstruksi dan consumer goods yang masing-masing terkoreksi 2,96 persen dan 2,37 persen.
Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 2,01 triliun. Sedangkan di pasar regional tercatat aksi jual Rp 1,91 triliun. Kurs dolar AS diperdagangkan Rp 13.923.
Adapun saham-saham yang merugi pada penutupan perdagangan hari ini, antara lain saham BNBR yang anjlok 32,69 persen, saham DFAM merosot 24,90 persen, dan saham SDMU melorot 21,28 persen.
Sementara saham-saham yang bergerak kebalikannya, yakni menguat, saham KPAL melesat 34,36 persen, saham GDST untung 34,34 persen, dan saham MYTX menanjak 27,50 persen.
Sayangnya IHSG melemah sendirian di bursa saham regional. Indeks saham Nikkei Jepang memimpin penguatan sebesar 1,24 persen. Menyusul di belakangnya indeks saham Thailand SET sebesar 1,21 persen, indeks saham Hang Seng Hong Kong melonjak 0,77 persen.
Selanjutnya indeks saham Kospi Korea Selatan menguat 1,02 persen, indeks saham Shanghai naik 0,27 persen, indeks saham Strait Times mendaki 0,44 persen, dan indeks saham Taiwan untung 0,21 persen.
Transaksi Saham Rp 6,5 Triliun, IHSG Jatuh 2,53 Persen
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu beranjak dari zona merah pada sesi pertama perdagangan saham Rabu pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Rabu (20/6/2018), IHSG melemah 151,47 poin atau 2,53 persen ke posisi 5.842,15. Indeks saham LQ 45 susut 3,44 persen ke posisi 918,02. Seluruh indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 293 saham melemah sehingga menekan IHSG. 103 saham menguat dan 83 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.947,78 dan terendah 5.834,13.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 303.986 kali dengan volume perdagangan lima miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun.
Investor asing jual saham Rp 861,80 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.923.
Usai libur panjang Lebaran, 10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham keuangan melemah 4,06 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi susut 2,7 persen dan sektor saham konstruksi tergelincir 2,5 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham KPAL naik 34,36 persen ke posisi Rp 262 per saham, saham GDST melonjak 32,32 persen ke posisi Rp 262 per saham, dan saham SWAT menanjak 25 persen ke posisi Rp 340 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DFAM turun 24,90 persen ke posisi Rp 905 per saham, saham BNBR tergelincir 23,08 persen ke posisi Rp 80 per saham, dan saham INTD susut 20 persen ke posisi Rp 280 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,84 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 1,17 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,86 persen, indeks saham Thailand naik 0,87 persen.
Selain itu, indeks saham Singapura menguat 0,59 persen, indeks saham Taiwan mendaki 0,38 persen. Indeks saham Shanghai turun 0,19 persen.
Advertisement