Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya "tunduk pada tekanan publik", dan menandatangani sebuah perintah eksekutif yang memastikan "setiap keluarga bersama" dalam tahanan migran.
Trump mengubah kebijakannya sendiri di tengah kemarahan internasional atas pemisahan orang tua dan anak-anak yang tidak didokumentasikan.
Seperti diwartakan oleh BBC pada Kamis (21/6/2018), Donald Trump mengatakan bahwa ia tersentuh oleh gambaran tentang anak-anak yang dipisahkan secara paksa dari kedua orang tuanya, ketika ketahuan menyeberangi perbatasan secara ilegal.
Namun, pembatalan kebijakan kontroversial itu tidak menyinggung tentang keluarga yang telah dipisah oleh petugas keamanan di perbatasan.
Baca Juga
Advertisement
Para pejabat imigrasi AS mengatakan sebanyak 2.342 anak dipisahkan dari total 2.206 pasang orang tua pada periode penahanan antara 5 Mei dan 9 Juni lalu.
"Ini tentang menjaga keluarga bersama," kata Donald Trump di sela-sela agenda agenda penandatanganan perintah eksekutif terkait pada Rabu, 20 Juni 2018.
"Saya tidak suka melihat keluarga terpisah," lanjutnya, tetapi menambahkan pemerintah akan melanjutkan "kebijakan tanpa toleransi" --yang secara pidana-- menuntut siapa pun yang melintasi perbatasan secara ilegal.
Turut menandatangani perintah eksekutif tersebut, hadir Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen.
Simak video pilihan berikut:
Segera Menjadi RUU
Sementara itu, perintah eksekutif terbaru yang dikeluarkan oleh Donald Trump di atas berisi tiga pokok bahasan, yakni:
1. Keluarga imigran harus ditahan bersama sementara kasus hukum mereka dipertimbangkan.
2. Mempercepat penanganan kasus imigrasi yang melibatkan keluarga.
3. Meminta modifikasi putusan pengadilan yang menentukan berapa lama anak imigran dapat ditahan.
Presiden mengatakan istrinya, Melania, dan putrinya, Ivanka, disebut telah mendesaknya untuk membatalkan kebijakan pemisahan anak dari keluarga imigran ilegal.
"Saya pikir siapa pun yang memiliki hati, akan merasa sangat tersentuh tentang hal itu (kebijakan pemisahan anak dan orang tua). Kami tidak suka melihat keluarga terpisah," katanya.
Presiden sebelumnya mengatakan "Anda tidak dapat melakukannya melalui perintah eksekutif", bersikeras bahwa hanya Kongres yang dapat memperbaiki kebijakan (pemisahan anak dan orang tua) dengan melewati reformasi imigrasi.
Pemimpin kongres dari kubu Republik, Paul Ryan, mengatakan DPR AS akan menentukan nasib perintah eksekutif Trump pada hari Kamis. Meski begitu, ia belum memberikan rincian terbaru dari rancangan undang-undang tersebut.
Advertisement