Tebak Pemicu Timbulnya Jerawat: Susu, Tomat, atau Topi?

Apa sebenarnya yang memicu jerawat?

oleh Melly Febrida diperbarui 21 Jun 2018, 18:00 WIB
Bosan dengan permasalahan jerawat yang membandel? Ini solusinya. (Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Apa sebenarnya yang memicu jerawat? Masturbasi, cokelat, susu, atau tomat? Anda mungkin pernah mendengar mitos tentang jerawat di luar sana. Misalnya saja skim latte, apa benar bisa memicu tumbuhnya jerawat?

Joshua Zeichner, M.D., dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York City, menjelaskan sulit untuk mengatakan apakah peradangan itu disebabkan gula dalam susu atau apakah harus menyalahkan hormon yang diteruskan dari sapi menyusui. 

Tapi, susu memicu jerawat itu memang benar. Apabila Anda tak memiliki kulit yang rentang jerawat, mengurangi asupan susu tak akan memberikan perlindungan dari tumbuhnya jerawat.

Gary Goldenberg, M.D., asisten profesor dermatologi klinis di Sekolah Kedokteran Icahn di Mount Sinai Hospital, mengatakan beberapa makanan sehat seperti tomat, sebenarnya juga bisa meningkatkan peradangan dalam tubuh Anda.

"Ini menyebabkan peradangan sistemik pada tingkat rendah tetapi stabil, membuat kondisi seperti jerawat, rosacea, psoriasis, dan eksim memburuk," katanya.

Itu sebabnya dia biasanya menyarankan agar pasiennya mencoba diet anti-inflamasi. Ini bukan jaminan akan ada perbaikan, tapi kadang-kadang itu benar-benar berfungsi. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit sebelum melakukan perubahan ini. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 


Penggunaan tabir surya

Simak di sini cara melindungi setiap bagian tubuh Anda dari paparan sinar matahari, selain menggunakan tabir surya. (Foto: iStockphoto)

Lantas bagaimana dengan upaya melindungi kulit dari sinar matahari, entah itu dengan mengoleskan sunscreen (tabir surya) atau memakai topi. Apa itu bisa menyebabkan jerawat? Ternyata salah jika menganggap tabir surya dan topi terutama yang pinggirannya lebar yang menyebabkan jerawat.

Topi dapat membantu melindungi wajah Anda dari matahari. Tapi topi yang terlalu ketat dapat menyebabkan jerawat berjerawat di dahi Anda dengan terperangkapnya minyak dan bakteri di sepanjang garis rambut Anda, kata Goldenberg. Solusinya cukup sederhana: Cari topi yang pas dan cuci muka setelah memakainya.

Sedangkan untuk tabir surya, Goldenberg mengatakan, tabir surya sebenarnya sangat penting untuk menurunkan risiko terkena kanker kulit.

"Tidak semua merek cocok untuk kulit semua orang," kata Goldenberg.

Sebelum memilih produk, Goldenberg merekomendasikan mencari kata nonkomedogenik di botol. Ini artinya tak menyumbat pori-pori Anda.

"Saya menasihati pasien untuk mencoba beberapa merek untuk menemukan yang terbaik bagi mereka,” kata Goldenberg seperti dilansir Womenshealthmag, Kamis (21/6/2018).


Kebersihan topi

Ilustrasi Topi (iStockphoto)​

Ini juga bukan ide yang buruk untuk secara teratur membersihkan bagian dalam topi Anda sehingga menghindari paparan kotoran lama, keringat, dan riasan pada kulit Anda, kata Zeichner.

Memang, untuk urusan wajah agar tak berjerawat ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Termasuk soal membersihkan wajah. Bagusnya sering mencuci wajah atau sebaliknya?

Mencuci wajah secara teratur itu penting untuk menjaga pori-pori Anda tidak tersumbat (yang, tentu saja, dapat menyebabkan jerawat). Namun, menurut Zeichner terlalu sering mencuci wajah sebenarnya dapat melucuti minyak di permukaan kulit yang sebenarnya diperlukan untuk menjaga kulit Anda tetap sehat.

Untuk itu, cobalah mencuci muka dua kali sehari (pagi dan malam) dan setelah berolahraga atau melakukan hal-hal yang membuat Anda berkeringat. Lebih dari itu dianggap berlebihan.

"Olahraga itu tidak hanya membentuk otot tapi sudah terbukti memperkuat kulit Anda juga," kata Zeichner.

Dia merekomendasikan untuk berolahraga untuk mengisi ulang baterai kulit Anda. Namun, pastikan Anda mencuci muka dan tubuh dengan sabun lembut segera setelah Anda berkeringat untuk membantu mencegah jerawat.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya