Liputan6.com, Jakarta - Nama adalah identitas yang sangat penting bagi manusia. Begitu pun pada suatu perusahaan, nama menjadi unsur yang penting untuk membangun merek dagang. Nama yang unik dan mudah diingat orang akan menjadi hal positif, mempunyai kesan tersendiri bagi suatu usaha rintisan atau startup.
Seperti dikutip dari Wormtraders.com, dengan maraknya startup saat ini, stok nama pun jadi semakin menipis. Tak heran banyak startup yang namanya mirip.
Baca Juga
Advertisement
Jika Anda berpikir untuk meluncurkan startup saat ini, tampaknya hanya memiliki beberapa opsi untuk sebuah nama, seperti akhiran -ly atau -ify (Contently, Spotify), pilihan vokal (Tumblr, Flickr), atau memilih sesuatu yang terdengar seperti mantra pesulap (Shazam, Hulu, Venmo).
Tren penamaan yang dimunculkan oleh Silicon Valley telah menjadi sangat mudah ditebak. Mungkin kita membutuhkan bantuan manusia untuk menemukan nama-nama yang lain lagi jika memang mesin sudah kehabisan stok.
Mencari Nama yang Tepat
Pemilihan nama dengan menggunakan algoritma untuk membuat perusahaan di dunia maya agar terdengar masuk akal di dunia nyata. Kita bisa meminta bantuan Botnik yang menggunakan jaringan otak robot untuk membuat nama-nama dari startup maya ini, dan keyboard prediktif, idiom-spesifik untuk membuat deskripsi unik mereka yang aneh tapi terdengar akrab secara pilihan kata.
Atau, Anda juga bisa mengambil nama melalui komunitas seniman, penulis yang berbasis di Seattle yang memadukan AI dan komedi untuk membuat klik viral seperti lineup Coachella dan bab Harry Potter baru ini.
Dengan melihat daftar ratusan perusahaan rintisan yang sebagian besar berbasis di AS dan di direktori investasi malaikat seperti AngelList, Botnik membuat nama dan deskripsi 10 startup maya. Ini semacam alat pembelajaran atau pendalaman yang mengenali pola untuk membuat perkiraan.
Kemudian, menggunakan alat teks prediktif untuk menghasilkan deskripsi yang realistis dari perusahaan yang dibuat berdasarkan frasa yang umum digunakan oleh startup. Meskipun gramatikal dan gaya blip yang aneh, sebagian besar dari alat teks yang dihasilkan terdengar akrab.
Jadi misalnya, “setelah kata-kata ‘kami membangun’, ada distribusi kata-kata tertentu yang mungkin terjadi dalam literatur materi sumber,” kata CEO Botnik, Jamie Brew. “Begitulah cara kami menulis tagline dan deskripsi–kata kunci yang paling mungkin bagi startup untuk digunakan dalam menggambarkan diri mereka sendiri,” lanjut Brew.
Advertisement
Nama Menunjukkan Karakter
Sebagaimana nama pada manusia yang menujukan karakter, begitu pun pada perusahaan, tentu akan memiliki arti yang mewakili visi dan misi perusahaan tersebut. Dan nama ini harus mudah untuk dicerna oleh konsumen.
Terkadang, nama yang terkesan nyeleneh lebih banyak mendapat perhatian masyarakat. Dan yang pasti harus disesuaikan dengan konsep startup yang diusung.
Banyak para pemilik startup memilih nama yang mirip dengan perusahaan yang sudah terkenal dengan alasan agar lebih familier di masyarakat. Namun akan sangat terkesan kreatif jika nama yang dipakai lain dari pada yang lain. Satu atau dua suku kata sudah cukup untuk dijadikan nama.
Banyak sekali lo startup yang sukses dengan mengandalkan nama yang sangat simpel dan tak lebih dari dua suku kata. Beberapa di antaranya, yakni Google, Path, Twitter, Facebook, dan DropBox: nama-nama yang sudah tidak asing lagi bagi kita.
Jadi bagaimana? Sudah mempersiapkan nama untuk startup Anda? Segera pilih sebelum kehabisan!