Liputan6.com, Jakarta - Sistem rem merupakan komponen penting bagi kendaraan. Jika Anda sering melewati jalur yang terdapat genangan air, hal itu bisa jadi berdampak langsung atau dalam jangka lama baru terlihat. Genangan air bisa mengakibatkan terganggunya fungsi rem.
Dilansir Astraworld, Kamis (21/6/2018), posisi rem yang berada di bagian sisi dalam roda dengan ketinggian kurang lebih ½ sampai ¾ ketinggian roda akan lebih rawan terendam genangan air.
Baca Juga
Advertisement
Saat roda sudah terendam ¾ bagian, dipastikan perangkat rem, yaitu kampas rem, kaliper dan rotor disc atau tromol rem juga akan terendam air. Ini bisa membuat kemampuan cengkraman kampas rem menurun setelah terendam.
Meski begitu, rem tetap akan berfungsi dengan baik saat hujan karena konstruksi sistem rem sudah dilengkapi karet dan seal pelindung agar air tidak mudah masuk ke dalam kaliper dan saluran minyak rem.
Lain halnya jika Anda terus menerus melewati genangan air, hingga membuat komponen rem terendam. Efek jangka pendeknya, rem akan terasa blong sesaat, terutama pada rem yang masih menggunakan tromol. Kampas rem dan kondisi tromol yang masih basah membuat cengkramannya berkurang dan tidak pakem.
Selanjutnya
Untuk mengatasinya, pengendara bisa menginjak pedal rem setengah dari posisi full dengan kondisi mobil yang tetap berjalan setelah melewati genangan air dengan tujuan agar kampas rem, rotor disc dan tromolnya cepat kering.
Lalu, bagaimana dengan efek jangka panjangnya?
Rem bisa saja macet dan lengket, di mana kampas rem menempel secara terus-menerus pada rotor disc dan tromol, sehingga putaran roda tertahan.
Piston yang ada di kaliper selalu menekan kampas rem dan tidak mau kembali ke posisi semula, sehingga posisi pengereman seolah-olah pedal rem ditekan terus.
Gejala awal rem yang macet biasanya akan mengeluarkan bunyi saat kendaraan berjalan.
Advertisement