Liputan6.com, Washington DC - Seorang pejabat anonim Gedung Putih membeberkan bahwa Melania Trump, istri Presiden Donald Trump, memprotes aturan pemisahan keluarga imigran ilegal yang diterapkan oleh pemerintahan sang presiden.
Protes Melania berujung pada langkah Presiden Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang membatalkan aturan itu dan memastikan agar anak-anak imigran tak terpisah dari keluarganya saat diproses oleh otoritas di AS.
"Dia (Melania) telah berbicara kepadanya (Trump) sedari awal (ketika kebijakan itu diterapkan)," kata pejabat anonim Gedung Putih tersebut, seperti dilansir National Public Radio (NPR), Kamis (21/6/2018).
Pejabat anonim itu juga menekankan, kebijakan Trump tersebut bertentangan dengan salah satu agenda kerja sang ibu negara, yakni inisiatif "Be Best" yang berfokus pada kesejahteraan anak.
Kantor Ibu Negara Presiden AS belum memberikan komentar secara resmi terkait perintah eksekutif terbaru Donald Trump.
Kendati demikian, Melania melalui juru bicaranya via Twitter, telah mengutarakan komentar seputar insiden yang memicu munculnya perintah eksekutif tersebut.
Insiden yang dimaksud adalah pemisahan anak-anak imigran dari keluarganya saat diproses oleh otoritas AS dan ditahan di pusat detensi imigrasi setempat dekat perbatasan Meksiko-Amerika Serikat pekan lalu.
Para pejabat imigrasi AS mengatakan sebanyak 2.342 anak dipisahkan dari total 2.206 pasang orang tua pada periode penahanan antara 5 Mei dan 9 Juni lalu.
Baca Juga
Advertisement
"Sangat benci ketika (Melania) harus melihat anak-anak terpisah dari keluarganya dan berharap kedua belah pihak (AS dan Meksiko) bisa bersama-sama sukses mereformasi (sistem) imigrasi. Beliau (Melania) percaya bahwa kita harus menjadi negara yang mematuhi hukum, namun juga memiliki hati," kata juru bicara Melania Trump.
Protes Ivanka Trump
Sementara itu, ada anggota keluarga Trump lain yang memprotes aturan pemisahan keluarga imigran ilegal yang diterapkan oleh otoritas Amerika Serikat, yakni Ivanka Trump putri sang presiden AS.
National Public Radio melaporkan, ketika bertemu dengan anggota House of Representatiives (DPR AS) Fraksi Partai Republik pada Selasa 19 Juni, Donald Trump mengatakan kepada para legislator bahwa Ivanka juga mendorongnya untuk bertindak menghentikan aturan pemisahan keluarga imigran.
"Dia (Trump) mengatakan bahwa putrinya, Ivanka, telah mendorongnya untuk mengakhiri (aturan itu) dan dia mengatakan bahwa hal itu perlu. Ia (Trump) juga mengatakan bahwa insiden itu menyakitkan untuk dilihat," kata Reprsentatives Carlos Curbelo dari Florida.
"Tapi saya rasa, dia (Trump) secara pribadi memang tak nyaman dengan aturan itu," tambahnya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Tiga Poin Perintah Eksekutif Trump
Donald Trump mengubah kebijakannya sendiri di tengah kemarahan internasional atas pemisahan orang tua dan anak-anak imigran.
Seperti diwartakan oleh BBC pada Kamis 21 Juni, Donald Trump mengatakan bahwa ia tersentuh oleh gambaran tentang anak-anak yang dipisahkan secara paksa dari kedua orang tuanya, ketika ketahuan menyeberangi perbatasan secara ilegal.
Perintah eksekutif terbaru yang dikeluarkan oleh Donald Trump di atas berisi tiga pokok bahasan, yakni:
- Keluarga imigran harus ditahan bersama sementara kasus hukum mereka dipertimbangkan.
- Mempercepat penanganan kasus imigrasi yang melibatkan keluarga.
- Meminta modifikasi putusan pengadilan yang menentukan berapa lama anak imigran dapat ditahan.
Presiden sebelumnya mengatakan "Anda tidak dapat melakukannya melalui perintah eksekutif", bersikeras bahwa hanya Kongres yang dapat memperbaiki kebijakan (pemisahan anak dan orang tua) dengan melewati reformasi imigrasi.
Pemimpin kongres dari kubu Republik, Paul Ryan, mengatakan DPR AS akan menentukan nasib perintah eksekutif Donald Trump pada hari Kamis. Meski begitu, ia belum memberikan rincian terbaru dari rancangan undang-undang tersebut.
Advertisement