Integrasi Tol JORR, Jasa Marga Harap Kendaraan Logistik Taat Aturan

Kementerian PUPR bakal menerapkan integrasi sistem transaksi di ruas tol JORR.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jun 2018, 19:05 WIB
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi I. (Dok Jasa Marga Kualanamu Tol)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian PUPR bakal menerapkan integrasi sistem transaksi di ruas tol JORR. Dengan kebijakan ini baik pengguna jarak dekat maupun jauh bakal membayar biaya tol yang sama.

Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk, Mohamad Agus Setiawan mengatakan kebijakan ini tentu akan dirasa lebih menguntungkan bagi kendaraan angkutan logistik yang kerap mengambil jarak jauh.

Namun, dia mengharapkan hal tersebut diimbangi dengan ketaatan terhadap peraturan mengenai batas bobot angkut setiap kendaraan logistik lebih ditekankan lagi oleh Pemerintah, yakni Kepolisian dan Kementerian Perhubungan.

"Dengan fasilitasi logistik dalam tanda kutip dapat keuntungan, kami berharap, bahwa operasi terhadap over dimensi dan overload bisa dijalankan bersamaan," kata dia saat ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (21/6/2018).

"Sehingga mereka (angkutan logistik) difasilitasi. Tapi harus memenuhi aturan. Kendaraan tidak boleh lebih dimensi dan ketentuan harus tidak boleh melebihi beban," tambah dia.

Berdasarkan data PT Jasa Marga Tbk ditemukan 60 persen dari kendaraan logistik yang lewat di ruas Jasa Marga berada dalam kondisi overloading (kelebihan muatan).

"50 persen sampai 60 persen 60 persen overload dan itu, konsekuensinya ke jalan akan cepat rusak," ujar Agus.

PT Jasa Marga Tbk pun telah menyiapkan alat timbang portabel untuk mendeteksi berat muatan kendaraan logistik. Selain itu, kerja sama dengan Kepolisian dan Kemenhub akan terus ditingkatkan.

"Alat timbang portable kita sudah siapkan di pintu masuk dan di lokasi-lokasi tertentu. Tindakan hukum oleh kepolisian dan Kemenhub. Kalau timbang dan overload, Jasa Marga tidak bisa larang jangan masuk atau suruh berhenti," kata dia.

 

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com


Pemerintah dan Jasa Marga Bakal Bongkar Gerbang Tol Cikarang Utama

Kondisi jalan di gerbang tol Cikarang Utama yang mengalami kemacetan parah (

Sebelumnya, Pemerintah bersama PT Jasa Marga Tbk berencana membongkar Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama atau Gerbang Tol Cikarang Utama. Sebagai gantinya, Jasa Marga sebagai Badan Usaha Jalan Tol di Ruas tol Jakarta-Cikampek akan memindahkan gerbang tol ke dua titik.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry TZ mengatakan, kedua titik tersebut yakni dipindah menuju Gerbang Tol Cikopo. Serta satu titik lagi adalah di pindah menuju Gerbang Tol Sadang di Purwakarta.

"Ini masih dikaji indikasinya dipindah ke Cikopo (Cipali) atau di Sadang. Ini sudah disampaikan sedang kita kaji bagaimana realisasinya seperti itu," ujar doa di Dafam Hotel Teraskita, Jakarta, seperti ditulis Selasa 12 Juni 2018.

Herry menambahkan, rencana pemindahan tersebut saat ini masih terus dikaji antara Jasa Margadengan Kementerian PUPR sebagai regulator jalan tol. 

Salah  satu poin kajian yang disebut Herry, apakah perlu dibangun gerbang tol baru di kedua titik tersebut atau justru memanfaatkan teknologi di kedua titik tersebut.

"Kalau nanti itu diputuskan maka harus dibangun gerbang lagi. Tapi kalau sekarang masih cukup memadai mungkin solusinya kita ke teknologi barangkali itu lebih baik. Ini masih terus kita kaji solusinya," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya